Author
: Miss.
Hyun
Title
: Angel or Death? [Love or
Death?]|Chapter 2
Gendre : Sad,
Romance, Psychopath, Hurt, , Orthers
Main
Cast :
~
Kim Jong In a.k.a JongIn a.k.a Kai – Exo K
~ Park Sang Joon a.k.a SangJoon – OC
~ Park Chanyeol a.k.a Chanyeol – Exo K
Support Cast :
~ Park Sang Joon a.k.a SangJoon – OC
~ Park Chanyeol a.k.a Chanyeol – Exo K
Support Cast :
~
Xi Luhan a.k.a Luhan – Exo M
~ Byun Baekhyun a.k.a Baekhyun – Exo K
~ Byun Baekhyun a.k.a Baekhyun – Exo K
~
Jung Jeon Ah a.k.a JeonAh – OC
~
Kim Hyun mi a.k.a Hyun – OC
~And
Others Search By You’re Self!
Length : Chaptered
Length : Chaptered
Ratting
: T [Dilarang Keras Bagi Bayi Untuk membaca FF Ini!]
Note : *Kriik Kriiik!* yaelah, Sepi amat yang baca Cuma 5 Holang doank T^T *Author Galon Seketika* Oke, Kita llanjut ye,…
Warning! : Typo Ber-Terbangan/?, Alur Gaje, Banyak Tindakan Kekerasan yang tidak Patut di Contoh! Awas kalau Nyontoh, Kalian Sendiri yang Nanggungin Bebannya! ‘-‘
Note : *Kriik Kriiik!* yaelah, Sepi amat yang baca Cuma 5 Holang doank T^T *Author Galon Seketika* Oke, Kita llanjut ye,…
Warning! : Typo Ber-Terbangan/?, Alur Gaje, Banyak Tindakan Kekerasan yang tidak Patut di Contoh! Awas kalau Nyontoh, Kalian Sendiri yang Nanggungin Bebannya! ‘-‘
Disclaimer
: Masih Setia dengan JongJoon Couple?
Masih Ingat Saat JongIn Menyatakan Perasaannya
pada SangJoon? --- Miss. Hyun
~Happy Read
~Happy Read
Kenapa kau tak menerimaku?
Aku menyayangimu…
Aku mencintaimu…
Kumohon Lupakan Tentang Yeoja Kotor
itu,
Aku tak mencintainya lagi,
Aku hanya mencintaimu….
Jebal,, Saranghaeyo….
--- Kim Jong In
Lagi lagi ku lakukan Tindakan Bodoh,
Ini Lebih Bodoh dari sebelumnya.
Aku…. Aku….
Aku ingin kau berbahagia, hanya
karenanya.
Meskipun dia sudah tak ada di sini…
Ya Tuhan….
Jeonmal mianhaeyo, Nan Jeonmal
Paboya….
--- Park Sang Joon
***
~Review
[SangJoon
PoV]
“Park
SangJoon! Answer that! Would You be Mine Forever?” Tanya JongIn Sungguh Sungguh
Seraya menatap mataku dalam.
“Nde?”
Ulangku tak percaya.
“Saranghaeyo
Park Sang joon” Lirihnya.
“…”
Oke, Perlu waktu lama untuk memikirkan jawaban ini. Haruskah aku menerimanya,
dan tak memikirkan Kesalahanku terhadap YunAh dimasa lalu? Haruskah aku
menolaknya? Membiarkan JongIn tersiksa lagi? Tersiksa Lebih parah? Oh Ayolah,
JongIn baru saja Keluar Dari neraka Jahannam, Haruskan aku memasukkannya ke
neraka itu lagi?
“Aku
tak akan marah jika kau menolaknya…” Gumam JongIn Pelan.
~
CHAPTER 2
[Still
SangJoon PoV]
“…”
Aku hanya terdiam, Menarik nafas panjang, dan Menghembuskannya pelan.
“Kau
menerimaku ye?” Tanya JongIn.
“M…
Mianhae…” Lirihku hampir tak terdengar.
Ayolah SangJoon! Jangan menangis
Disini! Kau Harus kuat! Kau Yeoja Kuat! Fighting SangJoon!
“…”
JongIn Hanya Tersenyum Simpul,Senyum Yang Sangat HAMBAR, Dan itu sangat
menyakitkan, Sungguh! Ini menyakitkan JongIn, Mianhae…
“J…
Jeonmal Mianhaeyo JongIn-Ssi…” Lirihku Sedikit Bergetar.
‘Menangis’ Itu yang akan kulakukan
sebentar lagi. Ayolah SangJoon, Jangan
Menangis! Uljima!
“Nde,
Gwaenchana…” Jawab JongIn Dengan Senyum Hambar
nya lagi.
Ini
Sungguh Sakit, Sangat Perih, Sangat Sesak. Mianhae JongIn, nan jeonmal paboya…
Tes…
Baiklah,
kau tak boleh melihatnya JongIn, Kau tak boleh…
Tanpa Aba
aba Aku langsung Berlari. Genangan Airmata yang menjadi bendungan di Kelopak
mataku kini sudah Pecah, Hancur. Seakan terjadi Banjir Besar, yang membanjiri
Pipiku. Kuseka/? Dengan Kasar Air mata yang membanjiri pipiku itu.
“PARK YUN
AH!!! KAU HARUS BERTANGGUNG JAWAB!!! KAU MEMBUATNYA SAKIT!!! IREONAA!!! CEPAT
KEMBALI PABO!!” Pekikku di tepi Laut luas yang dihalangi oleh Pagar Semen/?
“AKU TAK
BISA MELAKUKANNYA!!! MIANHAE!! JEONMAL MIANHAE!” Pekikku lagi.
“YunAh…
Jebal.. Ireona… bahagiakan JongIn, Demiku… Demi Adik Bodohmu ini… Demi Adik
yang paling tidak Kau inginkan di dunia ini… Jebal… ireona…” Lirihku karena tak
kuat Berteriak lagi.
“SangJoon,
Yeodongsaengku…. Palli Ireona… kau tak boleh menangis Eo..?” Terdengar sangat
Jelas di gendang telingaku. Suara yang selama ini ku rindukan, Suara yang
selalu membuatku Menangis, Terisak.
“Eonnie…
Jebal, kembali… bahagiakan JongIn, Ambil Nyawaku jika perlu…” Lirihku seraya
memandang seorang ‘Malaikat’, dan malaikat itu adalah YunAh.
“Anio, Aku
tak perlu nyawamu sayang… Aku hanya perlu, kau melakukan Kewajibanku. Aku tak
pantas untuk JongIn. Semua perkataanmu benar, aku pelacur. Dan kini aku
menyadarinya, Jika aku kembali ke atas, aku akan merasakan ribuan Cambukan dari
Para Malaikat, karena aku sudah berbuat Dosa. Kumohon, Jaga dia demi diriku…”
Jelas YunAh.
“Tapi—“
“Tidak ada
tapi Tapian! Kau harus menjaganya dengan cara apapun, Dengan caramu.
Saranghaeyo SangJoon… Annyeong…” Potong YunAh lalu Menghilang tanpa jejak.
Tap Tap
Tap tap Tap
“Sangjoon?!!?
Eodisseo!?” Pekik Seorang namja dengan Keringat dingin bercucuran di pipinya.
“Mianhae,
tapi aku tak bisa JongIn…” Lirihku pelan.
“ya!
Sangjoon! Jangan coba coba lari dariku Arrachi?” Ujar JongIn Tegas.
“…” Aku
tak menjawab, dan hanya tertunduk lemas.
“Aku tetap
menginginkanmu walau tak akan memilikimu sepenuhnya. Aku ikut Bahagia Jika kau
Bahagia. Dan aku Tak Segan Segan akan membunuh semua orang yang berani berani
Menyentuhmu secara paksa, dan Orang yang akan menyakitimu! Arrachi?” Ujar
JongIn SUngguh Sungguh Seraya memelukku.
“Nde, AKu
Tahu…” Lirihku.
“Palli,
Bangun! Sebentar lagi Bel Jam pertama berbunyi!” Suruh JongIn.
“…” Aku
hanya diam, menundukkan kepalaku, dan menggeleng lemah.
“Ayo Kita
pulang” Suruh JongIn. Tanpa aba aba, Diangkatnya Tubuhku.
“J…
JongIn….” Lirihku.
***
[Author
PoV]
“Gwaenchana?”
Tanya JongIn yang cemas, Karena sedari tadi di lihatnya, SangJoon Tertunduk
lemas.
“Nde…”
Lirih SangJoon Pelan.
“Boleh aku
bertanya?” Tanya JongIn.
“…”
SangJoon Tak menjawab, ia siap mendengarkan pertanyaan JongIn.
“Apa… Apa
kau memiliki Namja lain? Namja yang kau Cintai?” Tanya JongIn.
DEG!!
Seketika
terasa Sakit yang begitu luar biasanya di bagian Jantung SangJoon. Ingin ai
meringis kesakitan, tapi tak mungkin.
‘Jika aku bisa, aku ingin mencintaimu. Tapi
Maaf, AKu tak bisa…’ Batin SangJoon.
“A.. Aku…
Aku….” Ujar SangJoon Gugup.
“Anio, Aku
hanya bercanda. Lupakan saja.” Gumam JongIn.
***
[Saturday,
27 April 2013, 05.45 KST]
Pagi pagi
sekali sudah, SangJoon berangkat ke Universitasnya menggunakan Jaket Tebal
milik JongIn yang lupa ia kembalikan kemarin. Dan ditangan kanannya sudah
terdapat Jaket Tebal berwarna Biru miliknya sendiri.
Deg!
Dengan
mata berkaca kaca, SangJoon menatap Sepasang Pasangan Muda mudi yang sedang
membicarakan sesuatu yang serius. JongIn, dan JeonAh. Memang, 1 minggu lalu
mereka dikabarkan sudah berpacaran. Dengan rasa kecewa, SangJoon melepas Jaket
Milik JongIn Yang sedari tadi ia Pakai, memberinya ke JongIn secara Sopan agar
tak mengganggu Mereka.
“mianhae
Sunbae, Semalam aku lupa mengembalikannya. Kemarin jaket sunbae Tertinggal di
kelas…” Dusta SangJoon Lirih, enggan menatap wajah JongIn.
Tanpa
menunggu jawaban JongIn, SangJoon langsung berlari entah kemana. Meninggalkan
JongIn dan JeonAh yang bertanya Tanya, Ada
apa dengannya?
Disisi
lain, SangJoon Menenggelamkan Wajah Cantiknya di tengah tekukan kakinya.
Menahan Rasa perih di hatinya. Menangis? Tidak, SangJoon adalah yeoja yang
kuat, dia tak mungkin menangis.
Drap!
“SangJoon-Ah?
Gwaenchana?” Tanya seorang Siswi yang kebetulan lewat di ujung Koridor sekolah
yang memang sangat sepi.
“…”
SangJoon Hanya menggelengkan kepalanya lemah.
“Waeyo
umm?” Tanya Yeoja itu lagi, seraya berjongkok di samping SangJoon.
“Ani
Hyun-Ah, Gwaenchana” Lirih SangJoon seraya memandang Sahabatnya dan tersenyum
secara terpaksa.
“Jinjayeo?
Lalu mengapa kau mengurung diri di sini eo?” Tanya Hyun –Sahabat
SangJoon—Dengan Gaya layaknya Detektif yang sedang menyelidiki Seorang
Tersangka.
“Ani, aku
hanya sedang mood saja..” Dusta Sangjoon Asal.
“Oh,
Yasudah. Ayo, bantu aku membersihkan kelas eo!” Pinta Hyun.
“Nde,
Gurae” Jawab SangJoon lalu membuntuti Hyun.
***
Kriiing~!
Krriiiing~!
Akhirnya
bel tanda seluruh aktivitas di sekolah berakhir dibunyikan oleh petugas
Sekolah. Mungkin seluruh murid akan bersujud syukur, karena hari ini hanya ada
1 mata pelajaran, dikarenakan semua Guru mengadakan Rapat.
Tidak
dengan SangJoon. Dia hanya berdiam diri di bangkunya. Hingga seorang penjaga
sekolah hendak mengunci pintu kelas SangJoon.
“yaa!!
Ajjushi! Masih ada aku disini!!” Pekik Sangjoon tak terima dirinya di Kunci
didalam kelas.
Clek~!
Oh Shit!
SangJoon sudah telat. Sekarang dia terkunci di dalam sini.
“Yaa!!!
Tolong aku!!! Siapapun!!” Pekik SangJoon seraya memukul mukul Pintu kelasnya.
“…” Tak
ada jawaban.
Pantas
saja! Toh, pasti semuanya sudah berada di rumah sekarang! Ini sebenarnya juga
salah SangJoon yang tak mendengar Perkataan Hyun tadi.
‘Ayo pulang, Sebelum Ajjushi mengunci kelas
kita!’
Clek~!
Grep~!
“Gomawo!!
Jeonmal!!” Pekik Sangjoon Seraya memeluk seseorang yang membuka Pintu kelasnya.
Deg~!
[SangJoon
PoV]
Deg~!
Nafasku
benar benar tercekat sekarang.
Glek~!
Dengan
Susah payah ku telan Ludahku. Oh Shit,
Kenapa aku memeluk namja sialan ini eo?
Terlihat
jelas di bibir Setengah Tebal/? Nya, Smirk ‘Menjijikkan’
yang hampir membuatku muntah.
“kenapa
kau memelukku eo? Kau ingin bersamaku?” Tanyanya.
“Ya!
Dasar! Kau Kan sudah bersama JeonAh Sunbae eo!?” Bantahku dengan Susah payah.
“Mwo? Jadi
itu alasanmu eo? Itu Alasanmu Mengurung diri selama jam Istirahat pertama eo?
Itu alasanmu?” Tanya JongIn Dingin.
[Author
PoV]
“…” Tidak
ada jawaban dari SangJoon.
“Lupakan
Tentang YunAh, Sekarang hanya Ada Aku, Dan—“
“JeonAh Sunbae. Aku tahu itu… Dan sekarang aku harus meminta maaf pada YunAh, Karena telah mengingkari janjinya. Permisi, Sunbae” Gumam SangJoon Lirih, Seraya berjalan melewati JongIn yang terpaku mendengar semua kata kata yang SangJoon Lontarkan tadi.
“JeonAh Sunbae. Aku tahu itu… Dan sekarang aku harus meminta maaf pada YunAh, Karena telah mengingkari janjinya. Permisi, Sunbae” Gumam SangJoon Lirih, Seraya berjalan melewati JongIn yang terpaku mendengar semua kata kata yang SangJoon Lontarkan tadi.
‘Jadi, Selama ini kau…’ Batin
JongIn Asal.
Di sisi
lain,
SangJoon
Menekuk lututnya, memikirkan keadaan Eonnienya di atas sana. Seperti biasa,
SangJoon sudah berada di tempat biasa, ia bertemu dengan Arwah YunAh, Untuk hanya sekedar berbagi cerita bersama.
Wuush~~
[BackSound Gagal Egen…]
Hembusan
angin yang cukup keras, bagaikan menerbangkan tubuh Mungil SangJoon yang
melemas. Ditekuknya lututnya, dan dipeluknya bagaikan sebuah Boneka yang
membuatnya nyaman. Tak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Ia hidup bagaikan
sebatang Pohon yang sudah mati, hidup sebatang kara. Sendiri, kesepian, Tak ada
yang bisa ia Andalkan sekarang. YunAh, Sudah ia bunuh dengan tangannya sendiri.
JongIn? Jangan harapkan Namja itu, Namja itu sudah bersama JeonAh toh? Jadi
untuk apa SangJoon mengkhawatirkannya lagi? Lalu siapa lagi?
“Akkhh!!!”
Deg~!
“Park
Chanyeol, Kau melakukannya lagi..” Lirih SangJoon lalu mencari Sumber suara.
“Hajimaa!!
Jebalyeo!! Jebal Hajima!!!” Pekik Seorang Yeoja, yang seperti biasanya melihat
pembunuhan tragedies itu di depan matanya.
Hingga
Akhirnya SangJoon menangkap/? Kejadian itu lagi dengan mata kepalanya. Dia
–Sangjoon—Tak mau tinggal diam. Karena, Park Chanyeol lah yang selama ini
membuatnya menderita.
BUG!!
Dengan 1
pukulan dari SangJoon tepat sasaran di Pipi Kanan Chanyeol, membuat Chanyeol
menghentikan aksinya, dan menatap sinis kearah SangJoon yang memasang Kuda
kudanya.
“Kau belum
puas?” Tanya Chanyeol dingin, seraya mendekati SangJoon, Serta menjilati ujung
pisaunya yang berdarah.
“Aku sudah
pernah bilang bukan? Kau tak akan selamat, jika aku masih hidup di dunia ini,
park Chanyeol…” Lirih SangJoon dengan Logat kejam/?, lalu dengan sigap
menghindari pisau chanyeol yang sempat chanyeol Lempar tadi.
“Wah,
Rupanya tanganmu sudah sembuh eo?” Gumam SangJoon seraya mendekati Chanyeol,
membuat Tubuh namja itu bergemetar untuk pertama kalinya.
“Dengar
Park Chanyeol, Aku tak butuh rasa kasihan mu, Aku hanya butuh kau berubah. Aku
tahu ini semua salahku Park Chanyeol. Dan Dengar, Jika sekali kali kau
mendekatiku, JongIn atau yang lainnya, aku tak akan segan segan Memotong Tanganmu.”
Gumam SangJoon Tepat di telinga Chanyeol, membuat Tubuh Namja itu mengeluarkan
Keringat dingin.
Deg~!
SangJoon
benar benar tak menyangka, dirinya seberani itu dengan pembunuh berdarah dingin
itu. Dia mengatakannya? Dia… Baiklah, mungkin SangJoon sudah tak Normal
sekarang. Jadi, Iblis apa yang merasukinya tadi?
Dengan
pikiran yang ugal ugalan, SangJoon berlari tanpa arah. Meninggalkan Chanyeol
yang membeku, Terpaku akibat Perkataan SangJoon tadi.
***
[SangJoon
PoV]
“Tidaak!!
Pergi!! Kumohon!!” Pekikku seraya meremas rambutku sambil menangis.
Drrtt~
Drrtt~
“SangJoon-Ah,
Gwaenchana?” Tanya seseorang dari seberang.
“…” Aku
tak menjawab.
“SangJoon-Ah,
Kau kenapa?” Tanyanya lagi.
“…”
“Baiklah
Jika kau tak menjawab, aku akan kesana” Jawab orang itu Lalu menutup sambungan
telepon.
Gila, Aku
sudah tak waras sekarang. Bagaimana bisa aku mengatakannya kemarin?
Clek~!
“SangJoon,
gwaenchana?” Tanya seorang, tepatnya Dua orang yang baru saja masuk ke rumahku.
“Hyun-Ah…”
Lirihku.
“Kau
kenapa eo?! Siapa yang menyakitimu!?” Tanya Hyun panik seraya mengusap
airmataku.
“…” Aku
hanya menggelengkan kepalaku lemas.
“Katakan,
pasti itu akibat ulah Chanyeol kan?” Tanya JongIn.
“kenapa
kau tak bersama JeonAh eo?” Tanyaku dingin.
“Untuk
apa?” Tanya JongIn.
“Untuk Berkencan
contohnya?” Tanyaku dingin.
“Untuk apa
aku berkencan dengannya? Dia hanya Yeoja yang menggangguku semalam. Dan tadi di
gerbang, aku memarahinya. Jangan salah paham eo..” Gumam JongIn.
“J… Jadi?”
Gumamku.
“Ya, tadi
JongIn Sunbae memaki JeonAh Sunbae di gerbang. Aku melihatnya! Dan Ekspresi
jeonAh SUnbae sudah layaknya Semut yang hendak di Injak oleh manusia!
Hahahaa!!” Jelas Hyun lalu tertawa terbahak bahak.
“…” Aku
tak menjawab, aku malu. Sungguh, Ini tindakan yang memalukan..!
“Sudahlah,
aku sudah memaafkanmu! Uljima ye? Jadi… Apa yang terjadi tadi?” Tanya JongIn To
the Points.
Deg~!
Haruskah
aku menceritakan semuanya? Semua yang terjadi kemarin?
“tak ada
yang terjadi, aku hanya bermimpi tadi” Dustaku.
Sreet~
“Apa yang
terjadi sebenarnya?” Tanya JongIn yang sudah membawaku ke halaman belakang.
“Aku
melakukannya lagi..” Lirihku.
“Jinjayeo?
Kau melawan Chanyeol lagi? Lalu?” Tanya JongIn.
“Aku… Tak
tahu…” Lirihku.
“Sudahlah,
kau Yeoja yang kuat! Jangan menangis Lagi, Arrachi?” Gumam JongIn seraya mengusap
airmataku yang masih tersisa.
***
[Author
PoV]
BRAK!
“L..
Luhan-Ssi, Apa.. Apa yang kau lakukan?” Tanya JongIn terkejut melihat luhan
membawa setumpuk Kertas.
“Aku ingin
bersekolah, di Yonsei University” Lirih Luhan.
“Bagaimana
dengan—“
“Aku sudah
lelah dengan universitasku.” Gumam Luhan dingin.
“Arraseo,
kau bisa mengurus datamu sendiri bukan?” Remeh JongIn.
“Dengar,
Meskipun aku MANTAN kekasih Adikmu, Tetap saja. Kau adalah Dongsaengku, Kau
bukan Hyungku, Kim JongIn!” Gumam Luhan seraya meremas Kerah Baju JongIn.
“Gurae
Gurae… Apa yang kau mau eo?” Tanya JongIn.
***
“Xi Luhan
Imnida, “ Gumam Luhan dingin. Memperkenalkan dirinya di depan kelas barunya.
“Ya Tuhan!
Dia Tampan sekali eo?” Gumam Seorang yeoja yang ada di kelas itu.
“Yaa…
Wajahnya Imut Sekali…” Gumam Yeoja Lainnya.
“apa kah
dia sudah mempunyai YeojaChingu?” Gumam Yeoja Lainnya.
“Luhan?
Nama yang bagus! Apa dia Dari China?” Gumam Salah seorang Yeoja lainnya.
“Baiklah
Luhan, kau bisa mencari tempat duduk di sini.” Suruh seorang Dosen
mempersilahkan Luhan.
Tap Tap
Tap
BRAK!
Layaknya
seorang Namja tanpa Aturan, Luhan membanting Tasnya kasar di atas mejanya.
Membuat seisi kelas Terdiam.
Ya,
Semenjak Sehun mengalami ‘Kejadian’ itu,
Luhan Yang dulunya adalah seorang Namja manis, kini berubah menjadi Namja
dingin. Luhan yang dulunya suka tersenyum akibat Senyuman Yeoja Chingunya
–Sehun—Kini hanya bisa menampakkan Wajah datar, yang Menyeramkan.
***
[Author
PoV]
“SangJoon-Ah!
Ppalliwa!” Seru JongIn seraya melambaikan tangannya bagaikan anak TK yang
memanggil Eommanya.
“Aiih!
Sabar sedikit eo??” Bentak SangJoon Pelan seraya mencoba berjalan lebih cepat.
“kakimu
kenapa eoo??” Seru JongIn yang sedari tadi melihat kaki SangJoon yang sedikit
Pincang/?
DRAP!
“Ani,
Gwaenchana” Jawab Sangjoon setelah duduk di samping JongIn.
“Aih..
dimana Namja itu..” Gumam JongIn seraya melihat sekeliling.
“Nug—“
“Itu dia!
Luhan-Ssi!! Palliwa!! Kesini!!” Seru JongIn memotong Pertanyaan SangJoon,
Sekaligus menjawabnya.
“Luhan-Ssi,
Perkenalkan, Ini Calon Istriku, Park Sang Joon” Jelas JongIn Bangga.
“Apa?!”
Bantah SangJoon.
“Tapi
memang benar kan?” Tanya JongIn, Membuat SangJoon terpaku.
“…” Hening…
BRAK!!
“Hah!? Kau
kenapa Luhan-Ssi?” Tanya JongIn Terkejut melihat luhan menggebrak mejanya
kasar, lalu berdiri dan berjalan entah kemana.
“Dia…”
Gumam SangJoon Pelan.
***
Bruk~!
“Aw..
Appoya…” Lirih SangJoon seraya mengusap Tangannya yang Lecet.
“Mwo?
Mianhae nde, Jebal… aku benar benar tak melihatmu tadi…” Gumam seseorang namja
yang menabrak sangjoon tadi, seraya membungkuk pada Yeoja di depannya.
“…”
SangJoon tak menjawab, ia Sibuk mengamati Wajah sang Namja yang menabraknya
tadi.
“Oppa!?”
“SangJon?!”
Pekik
Keduanya bersamaan.
Grep~!
“Kau
kemana saja eo?! Aku merindukanmu!!” Seru Namja yang menabrak SangJoon seraya
memeluk tubuh mungil SangJoon.
“Nado oppa…
aku di sini saja! Kau sendiri?” Tanya SangJoon.
“Aku
semalam mendapat tugas ke Jepang. Setelah lulus kuliah Kedokteran, aku akan
membuka Rumah sakit di sini! Dan, aku sudah lulus!” Seru Namja tadi.
“Waaa… Oppa,
kau daebak eo! Tak sia sia aku menjadi Adik Angkatmu! Ya,, Dimana Eomma!?”
Tanya SangJoon Bersemangat.
“Eomma dan
appa masih di Jepang. Pst.. Katanya mereka akan ber Bulan madu lagi…” Bisik
baekhyun –Namja Itu-- Di Telinga SangJoon, membuat SangJoon Terkikik/? Kecil.
Tanpa
mereka sadari, ada sepasang mata yang sedari tadi menatap nanar keduanya.
Sedih, Sakit, Perih, dan siapa sangka? Sepasang mata itu adalah Milik Seorang
Kim JongIn.
Sedari
tadi ia meremas dadanya yang sakit entah kenapa. Mungkin kah? JongIn merasa
Sakit akibat kejadian yang dilihatnya tadi? Saat SangJoon tersenyum, Tertawa
bukan karenanya, Melainkan karena Namja yang tak ia kenal? Benarkah??
Grep~!
Tanpa Aba
Aba, Baekhyun Menggenggam tangan SangJoon Erat, Sangat erat. Bahkan SangJoon
Tak memberontak, Itu membuat JongIn makin Tersiksa di sini.
Haruskah?
Haruskah JongIn menahan seluruh Sakit, Seluruh Ribuan Kable Listrik yang siap
membuat Hatinya akan lebih Parah dari pada ini?
Ya SangJoon, Tetaplah bersama Namja itu…
Aku tahu, kau akan merasa bahagia, saat di
samping Namja itu…
Aku tahu, aku akan salah mencintaimu, Karena
JeonAh dan Namja itu…
Tapi, Kapan kau akan belajar mengerti perasaan
orang lain eo?
Kau pernah berjanji dulu, Kau akan mengerti
Perasaanku, Kau ingin menjadi milikku, karena kau ingin…
Karena kau ingin Melindungiku dari Yeoja
Pelacur di Korea ini…
Tapi? Oh… Siapa sangka? Ternyata kau ½ dari
yeoja itu…
Tapi Tenang saja, aku akan terus menunggumu.
Aku masih mengingat janjiku…
Aku masih memegang Janjiku…
---JongIn’s Side
~TBC~
Oke
Sekarang Author Ngerti kenapa dikit yang bacanya ‘-‘
Soalnya,
nih FF Alurnya Bengkok Entah kemana -,-
Okeh, Keep
RCL!
Miss.Hyun
0 komentar:
Posting Komentar