Author : Miss.
Hyun
Title : Angel
or Death? [Love or Death?] | Chapter 1
Gendre
: Sad, Romance,
Psychopath, Hurt, , Orthers
Main Cast :
~ Kim Jong In a.k.a
JongIn a.k.a Kai – Exo K
~ Park Sang Joon a.k.a SangJoon – OC
~ Park Chanyeol a.k.a Chanyeol – Exo K
Support Cast : Search by Your Self!
Length : Chaptered
~ Park Sang Joon a.k.a SangJoon – OC
~ Park Chanyeol a.k.a Chanyeol – Exo K
Support Cast : Search by Your Self!
Length : Chaptered
Ratting : T
[Dilarang Keras Bagi Bayi Untuk membaca FF Ini!]
Note : Heloo!! Sorry Author Jarang Muncul Di Blog Inih…. Karena Author Juga sibuk Ngerjain Tugas Sekolah, dan Bikin FF yang Author Share di Faceook Pribadinya Author…
Note : Heloo!! Sorry Author Jarang Muncul Di Blog Inih…. Karena Author Juga sibuk Ngerjain Tugas Sekolah, dan Bikin FF yang Author Share di Faceook Pribadinya Author…
Oke oke,, Sudah
liat Rattingnya? ‘DILARANG KERAS BAGI BAYI UNTUK MEMBACA FF INI!’ Maksud Author
Bukan Bayi yang baru Brojol/? Dari Perut Ummanya! Tapi Maksud author Anak di
bawah umur! [Padahal Authornya sendiri Masih Kecil xD].
Soo, Ini FF Psycho Pertamanya Author xD. Maklum yeh kalu Nggak serem seperti FF Psycho lainnya…
Warning! : Typo Ber-Terbangan/?, Alur Gaje, Banyak Tindakan Kekerasan yang tidak Patut di Contoh! Awas kalau Nyontoh, Kalian Sendiri yang Nanggungin Bebannya! ‘-‘
~Happy Read
Soo, Ini FF Psycho Pertamanya Author xD. Maklum yeh kalu Nggak serem seperti FF Psycho lainnya…
Warning! : Typo Ber-Terbangan/?, Alur Gaje, Banyak Tindakan Kekerasan yang tidak Patut di Contoh! Awas kalau Nyontoh, Kalian Sendiri yang Nanggungin Bebannya! ‘-‘
~Happy Read
PROLOG
[Someone PoV]
“Yaak!! Jangan tinggalkan aku!! Kumohon!! YunAh!!!
YunAh!!!” Ujarku memekik Untuk memanggil nama ‘YunAh’, Yeojaku.
“Mianhae… Aku..
Harus pergi. Aku tak mencintaimu lagi.” Lirihnya seraya menghentikan langkah
Cepatnya tanpa memutar tubuhnya untuk menghadapku.
“T.. Tapi K…
kenapa?” Lirihku mengontrol emosiku. Air mata membendung penuh di kelopak
mataku yang sebentar lagi mungkin akan hancur dan membuat butiran Bening itu
jatuh dan membasahi pipiku.
“Karena aku Hamil” Lirihnya.
DEG!
“H.. Hamil? S.. Siapa yang membuatmu Seperti itu eoh!? Kapan kau melakukannya!?!? Dengan Siapa?!” bentakku tak Kuasa menahan Emosiku.
“Kumohon Dengarkan aku!!!” Pekik YunAh seraya meremas Bahuku.
“…” AKu tak menjawab.
“Dia memaksaku, Dia Mabuk Saat itu. Dan Aku… Aku juga mabuk Saat itu. Jadi, Maafkan aku.” Lirihnya.
“…” Aku tak menjawab lagi, Membiarkan Butiran bening itu membasahi pipiku. Membiarkan seluruh isakan keluar dari mulutku.
“Mianhae…” Lirih yeoja itu.
“PERGI!” bentakku.
“O.. opp..”
“PERGI! BAWA NAMJAMU! MENIKAHLAH JIKA PERLU!” Bentakku.
“Aku tak menginginkan Semua ini Terjadi! Aku tetap mencintaimu! Aku Rela mengAborsi bayi ini Jika Perlu!” Pekik YunAh.
“Tidak, Jangan. Aegy-mu ini Tak berdosa. Menikahlah dengan namja itu. Aku akan merelakanmu. Dan… Akan tetap mencintaimu” Lirihku dengan susah payah menahan seluruh Isakan tadi.
“Oppa…” Lirihnya.
“Cepatlah, Pergi sebelum Semuanya terlambat.” Suruhku.
“Saranghae..” Lirihnya seraya memelukku Erat.
“Nado.. Nado saranghae” Lirihku lalu membiarkannya pergi begitu saja.
“Karena aku Hamil” Lirihnya.
DEG!
“H.. Hamil? S.. Siapa yang membuatmu Seperti itu eoh!? Kapan kau melakukannya!?!? Dengan Siapa?!” bentakku tak Kuasa menahan Emosiku.
“Kumohon Dengarkan aku!!!” Pekik YunAh seraya meremas Bahuku.
“…” AKu tak menjawab.
“Dia memaksaku, Dia Mabuk Saat itu. Dan Aku… Aku juga mabuk Saat itu. Jadi, Maafkan aku.” Lirihnya.
“…” Aku tak menjawab lagi, Membiarkan Butiran bening itu membasahi pipiku. Membiarkan seluruh isakan keluar dari mulutku.
“Mianhae…” Lirih yeoja itu.
“PERGI!” bentakku.
“O.. opp..”
“PERGI! BAWA NAMJAMU! MENIKAHLAH JIKA PERLU!” Bentakku.
“Aku tak menginginkan Semua ini Terjadi! Aku tetap mencintaimu! Aku Rela mengAborsi bayi ini Jika Perlu!” Pekik YunAh.
“Tidak, Jangan. Aegy-mu ini Tak berdosa. Menikahlah dengan namja itu. Aku akan merelakanmu. Dan… Akan tetap mencintaimu” Lirihku dengan susah payah menahan seluruh Isakan tadi.
“Oppa…” Lirihnya.
“Cepatlah, Pergi sebelum Semuanya terlambat.” Suruhku.
“Saranghae..” Lirihnya seraya memelukku Erat.
“Nado.. Nado saranghae” Lirihku lalu membiarkannya pergi begitu saja.
Setelah kulihat dia
sudah pergi cukup jauh, Kubiarkan isakanku keluar lagi, Tangisanku meledak
lagi. Namja mana yang rela mengorbankan Yeojanya untuk ‘Namja Pemabuk’ diluar
sana?
Aku… Membenci Cinta.
Aku… Tak Percaya Akan Cinta.
Aku… Akan membunuh Semua Yeoja yang Mencintaiku.
***
Aku… Membenci Cinta.
Aku… Tak Percaya Akan Cinta.
Aku… Akan membunuh Semua Yeoja yang Mencintaiku.
***
[Author PoV]
“Kim Jong In Imnida” Lirih Seorang siswa baru di kelas XV.1. Tepatnya di ‘Yonsei University’.
“Baiklah Tuan
JongIn, Silahkan Pilih Tempat duduk Sesuka hatimu” Suruh sang dosen ramah.
“Gomawoseyo Tuan Wu” Lirih JongIn Dingin.
“Gomawoseyo Tuan Wu” Lirih JongIn Dingin.
Tap Tap Tap
Tanpa melihat
Kesamping kanan atau kirinya, JongIn menatap Lurus sebuah bangku kosong di
pojok Paling belakang Kelas. Tempat duduk yang dikatakan ‘Angker’ oleh Siswa
siswi Kelas tersebut.
Hanya tatapan
‘dingin’ Yang JongIn berikan kepada seluruh Penjuru kelas. Tatapan dingin Yang
mungkin bisa membekukan seseorang dengan mudah. Ditambah Wajah tampan dan Bibir
Sexy/? Yang dimiliki Jongin mungkin Akan memikat para Yeoja di Universitas itu.
Baiklah, Kita lihat saja…?
|Orther Side|
[12.30 KST, South
of Korean]
“Akkkkkkh!!!!”
Jerit seorang Namja muda mengenakan T-Shirt putih.
“Ayolah, Sedikit
lagi..” Lirih seorang namja lain seraya memainkan sebuah Pisau didepan Perut
sang ‘Korban’, Lalu…
Crooot!!!
Tergambar jelas,
didepan mata seorang yeoja, Ingat! Yeoja!! ‘Pembunuh’ Kejam itu menusukkan
Pisau yang sedari tadi menyayat tangan ‘Korban’ itu, dan kini Menusukkannya
hingga berpuluh bakan beratus ratus kali banyaknya.
“Yaak!! Hajimaa!!!”
Pekik sang yeoja seraya membekap mulutnya, menahan isakan yang sangat perih,
Melihat Namja kesayangannya Terbunuh di Depan matanya.
Sreet!!
Hingga akhirnya
sang ‘Pembunuh’ Menarik kembali Pisaunya, dan mendekatkan pisau dengan penuh
darah itu kedepan mulutnya, dan menjilatinya dengan Nikmat. Tak perduli dengan
Jasad Korbannya itu. Meninggalkannya tanpa dosa, Membiarkan Tempat kejadian itu
menjadi Lautan darah, membiarkan sang yeoja menjerit perih seraya
menggunjangkan Jasad korbannya. ‘Perih’ Mungkin Itu yang akan kau rasakan jika
menjadi yeoja itu.
“Jinjayo? Aih…
Nampeun Yeoja…” Gumam Sang Pembunuh tadi seraya Tersenyum Menyeringai.
|At Yonsei
University|
“Sunbae, Kau tidak
pulang? Sebentar lagi tuan Kim akan menutup Gerbang.” Saran seorang Hoobae
JongIn Seraya Tersenyum simpul lalu berlari meninggalkan JongIn.
Sedangkan Jongin
hanya menatap dingin Siswa tadi, lalu berjalan meninggalkan Sekolah barunya.
Drrrt~ Drrrt~
Handphone JongIn
bergentar, Lalu jongin mengambilnya dari Saku Celananya.
‘Message From Oh
Sehun’
Dengan cepat Jongin
menggeser tombol Kuning di sebelah tulisan itu, Dan membaca Isi pesannya.
‘Hyung, Kenapa kau
tidak pulang?? Aku lapar, Bawakan Aku Bulgogi nde?! Aku memegang Janjimu
kemarin!’
“Ck~! Anak itu!”
Gumam JongIn Seraya memutar Bola matanya.
***
[JongIn PoV]
“Park Chanyeol
Imnida.. Bangapta” Gumam seorang Anak baru di depan kelas.
DEG!!
D… Dia? Dia… Dia
Suami YunAh Eoh! Aku tak bermimpi? Aku bermimpi? Tidak! Dia… Dimana YunAh???
Tap Tap
Hingga dia duduk
disampingku dengan Wajah Tanpa Dosa. Yah, Aku mengenalnya, Sangat mengenalnya.
“Dimana YunAh?”
Lirihku dingin.
“Apa Urusanmu?”
Tanyanya tanpa dosa.
Sreet!!!
Tanpa Ampun
sedikitpun, aku menyeret Tubuhnya Meskipun didepan Dosen kelas.
BRUK!
“Sekali lagi
Kutanya, Dimana YunAh?!!?” Bentakku Seraya meremas Kedua lengannya Kuat Hingga
Mengeluarkan Sedikit darah.
“Apa Urusanmu, Kim
Jong In?” Lirihnya Tanpa dosa sedikitpun.
Sreet!!
“Ekh… Kau payah
sekali eoh? Hanya menyayat pipiku saja?” Remehnya dengan Senyum ‘Menjijikkan’.
“Dimana YunAh?!!?”
Bentakku lagi.
“Kau tidak marah
kan? Jika aku semalam Mengarbosi Bayi itu. Dan…”
“Apa yang kau
lakukan?!!?” Jeritku tak tahan, dan menahan Tangisanku yang sebentar lagi akan
meledak.
“Aku mengarborsi
bayi itu, Sekaligus Membunuh YunAh Tercinta” Lirih Namja Tanpa dosa itu.
“Andwe!!!” Pekikku
dan memukul Perut Chanyeol berkali kali, Hingga kekuatanku habis Karena
Menangis.
“Namja Payah, Kau
tak pantas menjadi Milik YunAh, YunAh tak Pantas Dimiliki SIapa siapa, Dia
Pantas Untuk Mati…” Bisik Chanyeol Tepat di telingaku.
Deg deg deg deg deg
‘Dia Pantas Untuk
Mati’ Kata kata itu, Sungguh Keterlaluan! Hingga akhirnya dia
–Chanyeol—Meninggalkanku sendiri diDalam ‘Dunia Tangis’ ku saat ini.
Bodohnya
aku tak menjagamu saat kau memperlukanku. Aku bodoh, Sangat bodoh hingga
membiarkanmu Mati begitu saja. Mati ditangan Orang yang salah, Mati dengan Cara
yang Salah.Mianhae YunAh…
Krriiing
krrriing!!!
Hingga Bel
Istirahat pertama di bunyikan dengan Nyaring. Kupaksakan diriku berjalan,
KuUsap airmata yang membasahi pipiku sedari tadi. Aku harus kuat, Aku harus bisa melupakan kenangannya.
Bruk! Bruk! Bruk!
Kubiarkan para
Sunbae Maupun Hoobaeku Menabrak tubuh lemahku, Hingga aku sendiri Terjatuh dan
Terinjak dibawah sini. Kejam, Dunia ini
Sungguh Kejam.
“K.. Kyaa..! S..
Sunbae, Mianhae, Jeonmal Mianhae..!!” Jerit seorang Yeoja mungil seraya
membungkuk berkali kali padaku, Meskipun dia tak menginjak bahkan menabrakku.
“…” Aku tak
menjawab, aku masih sibuk dengan Pikiranku sekarang.
“Sunbae, Kajja”
Lirih Yeoja itu lalu menawarkan/? Tangan mungilnya.
“…” Tanpa Sepatah
Katapun, KuAmbil tangan itu, Kugenggam Erat, dia membantuku berdiri.
“Sunbae, tanganmu
berdarah..” Lirih Yeoja itu Seraya melihat yangan kananku yang berdarah dan
lecet akibat ulah Siswa siwa Kejam itu.
“Gwaenchana”
Lirihku Dingin.
“Chakkaman” ujarnya
lalu Merongoh saku roknya untuk mengambil sesuatu.
‘ada apa dengan yeoja ini?’ batinku.
“Cha… Sunbae harus
mengganti perbannya Saat Jam istirahat kedua Arrachi? Aku pergi dulu!
Annyeong…” Tanpa kusadari, Yeoja tadi mengobati tanganku yang berdarah tadi,
lalu berlari entah kemana.
|At JongIn’s House|
“Yak Hyuuung!!!
Kenapa tanganmu Seperti itu eoooh?!!?” Jerit Sehun, NamDongsaengku Tersayang.
“Anio, Aku tidak
apa apa..” Ujarku Lemah seraya merebahkan tubuhku di sofaku.
“Hyung…” Lirih
Sehun manja lalu ikut merebahkan tubuh mungilnya diatas tubuhku.
“Nde?” Ujarku
seraya mengelus Rambutnya.
“Aku ingin sekolah
bersamamu…” Pinta sehun.
“Yaak! Pendidikan
menengahmu saja belum Lulus kau sudah mau masuk Sekolah tinggi eoh?” Ujarku
heran.
“Tapi aku ingin
bersamamu hyung…” Lirih Sehun.
“Aiih! Bagaimana
dengan pacarmu Luhan eoh??” Tanyaku.
“Aih Hyung…” Gumam
sehun lalu menyemburkan/? Semburat merah dipipinya.
Yah, Namdongsaengku
adalah Seorang gay. Tapi kenapa harus malu? Toh, Tidak hanya sehun saja Gay di
Korea selatan! Aku tidak pernah malu akan hal itu.
“Hyung, Jika aku
Yeoja…”
“Aih! Kenapa kau
selalu bermimpi untuk menjadi seorang yeoja?” tanyaku heran seraya membaikkan
posisi dudukku.
“Karena aku ingin
Menikah dengan Luhan Hyung” Lirih Sehun dengan nada sedih.
“Memangnya kenapa
eoh? Luhan mencintaimu kan? Apa salahnya?” Tanyaku.
***
[08.30 KST]
Trriiing!!!
Trriiiing!!
“Aiih!! Berisik
sekali eoo…? Ini kan Hari Libur…” Desahku seraya menutup kepalaku dengan bantal.
“Yaa!!! JongIn!!!
Dimana Sehun?!!?” Pekik seseorang di bawah sana.
Deg!
Tiba tiba aku
merasakan hal yang aneh, Sangat aneh. Hingga aku memutuskan untuk turun dan
Membuka pintu.
“Dimana Sehun?
Kemarin aku dan dia berjanji berkencan. Tak seperti biasanya dia terlambat.”
Tanya luhan –Pacar Sehun--.
“Ah baiklah,
Mungkin dia masih tidur… Masuklah, akan ku bangunkan dia.” Suruhku.
Kreek…!
“Emmpph!! H..
Hyung!!”
“Yaa! Sehun!”
Pekikku saat melihat kondisi sehun yang mengenaskan. Tangan diIkat kebelakang,
Mulutnya yang di tutup dengan kain hitam.
“Oh, Lihat sayang…
Pahlawanmu sudah datang rupanya.” Gumam ‘Park Chanyeol’ Seraya memainkan sebuah
pisau tajam di lengan sehun.
“Lepaskan dia!”
Pekikku.
“Untuk apa
JongIn-Ah?” Tanya chanyeol sedikit menekan kata ‘JongIn-Ah’.
Croot!!
“Andwe!! Oh Sehun!!
Ireona!!!” Pekikku saat melihat dengan mata kepalaku sendiri, Adik kandungku,
Terbunuh dengan cara yang salah, Di tangan orang yang salah.
“Romantis sekali
eo..? Ah.. tapi aku masih ada Urusan di Ruang tamu…” Gumam chanyeol.
“H.. Hyung… J..
Jaga.. L.. Luhan… Oppa.. Untuk.. Ku…” Lirih sehun lalu menghembuskan nafas
terakhirnya.
‘Luhan’ Yah, Luhan!
Oh Tidak! Sebelum semuanya terlambat!!
“Park Chanyeol!
Lepaskan dia!” Bentakku seraya menepis tangan chanyeol yang siap menyayat
tangan luhan.
“Apa urusanmu?”
Tanya chanyeol datar.
BUG! BUG!
“Oh Sial!!” Keluh
Chanyeol lalu berlari entah kemana.
“Oh Sehun!!” Pekik
Luhan seraya membekap mulutnya dan melihat kearah pintu kamar sehun.
“…” AKu tidak
menjawab, ini menyakitkan… Mianhae Luhan-Ssi…
“Dimana Sehun
Ku!??!” Pekikknya lagi.
“…” dan lagi aku
tak menjawab, aku tertunduk lemas.
“J.. JongIn-Ah! K..
Kau.. Kau tak bercanda eoh?!?” Pekik luhan.
“…” Aku hanya
menggelengkan kepalaku, menandakan jika sehunku, Sudah tak ada.
“Tidak!!!!” Pekik
Luhan.
***
[Author PoV]
Bug! Bug! Bug!
Bruk!!
Lagi lagi JongIn
berjalan lemas, membiarkan seluruh Siswa maupun siswi Yonsei University
Menabraknya, Menginjaknya. Kejam, Dunia
ini kejam…
“Sunbae, Palli
bangun! Ck~! Bagaimana kau bisa menjadi seorang Namja Sejati, Jika Pekerjaanmu
selalu saja begini! Palli bangun Kai Sunbae!” Pekik Seorang Yeoja yang semalam
mengobati tangan JongIn.
[JongIn PoV]
“Mwo? Darimana kau
tahu namaku eo?” Tanyaku dingin dan berusaha untuk bangun.
“A.. ani.. a.. aku…
aku…” Jawab yeoja itu kegugupan.
“bagaimana kau tahu
semua itu? Bagaimana kau tahu nama asliku? Nuguya eo?!” Tanyaku.
“N.. naega… P..
Park Sang Joon… Imnida… I.. Ini sudah menjadi kewajiban yeoja di sekolah ini
untuk mengetahui seluruh nama namja baru disini.” Gumam SangJoon.
“Jinja? Jadi kau
tahu, chanyeol?” Tanyaku menyelidik.
“A.. anio.”
Jawabnya polos.
“Katamu—“
Krriiing
Krriiing!!!
‘Oh Shit!’ Batin ku kesal.
***
[JongIn PoV]
“Tuan Wu, Apa saya
boleh bertanya?” tanyaku ramah.
“Nde? Waeyo
JongIn?” Tanya Tuan Wu.
“Apa anda mengenal
Siswi Bernama Park Sang Joon? “ Tanyaku.
“nde, Memangnya ada
apa?” Tanya Tuan Wu.
“Bolehkah saya
meminta Informasi Tentang siswi itu? Saya ada keparluan dengannya.” Dustaku.
“Nde, Dia
Bersekolah disini, Kelasnya ada di lantai 2, kelas XIII.2. Biasanya saat jam
istirahat begini, Dia ada di taman untuk membaca Novelnya.” Jelas tuan wu.
“Xie Xie Tuan Wu…”
Jawabku menggunakan Bahasa Mandarin.
***
“Itu dia…” Lirihku
saat melihat seorang yeoja dengan Rambut terurai berwarna Coklat keemasan dan
sedang membaca buku tebal.
Tap tap
“Boleh aku duduk?”
tanyaku.
“n.. nde? Mwo?!
Sunbae?!” Pekik Sangjoon seperti melihat ‘Jin Hitam’ saja.
“Waeyo??” Tanyaku.
“A.. anio… S..
SIlahkan duduk” Suruh SangJoon dan sedikit menggeser duduknya.
“Boleh aku
bertanya?” Tanyaku.
“Nde, Kau sudah
melakukannya Sunbae” Lirih SangJoon.
“Apa kau Mengenal
Park Yun Ah?” Tanyaku.
[SangJoon PoV]
“M.. Mwo?” Ulangku
Tak percaya.
“Kau mengenal
YunAh?” Tanya JongIn Sunbae lagi.
Oh God, Help me!
Dia menanyakan tentang YunAh Eonnie, Oh Really?
“Anio, Aku tak
mengenalnya.” Dustaku.
“Jinja? Baiklah…”
Lirih JongIn Sunbae.
“Ada apa Sunbae
repot Repot datang kesini?” Tanyaku.
“…” Tidak ada
jawaban.
“Apa sunbae ada
soal yang perlu ditanyakan?” Tanyaku lagi.
“….” Tak ada
jawaban lagi.
Deg!
“S… Sunbae?”
Ulangku tak percaya, JongIn Sunbae tertidur pulas di bahu kananku.
Triiing triiing!
Bel Pelajaran
terakhir berbunyi, tapi mahkluk mana yang tega membangunkan Mahkluk yang baru
saja tertidur pulas eo??
Perlahan kuletakkan
kepala JongIn Sunbae di atas buku tebalku, Ku biarkan dia tertidur sepuasnya di
situ.
“Have A Nice Dream
Sunbae…” Bisikku lalu berlari ke kelas.
[JongIn Pov]
“Wooahm!!!” [Authornya
Ngikut Nguap ‘-‘ *Abaikan]
“Appo… Dimana aku?”
Gumamku seraya merapikan rambutku yang berantakan akibat tertidur di taman.
“Apa ini?” Gumamku
lalu mengangkat Buku yang sedari tadi membuat tidurku seperti tidur di surga
saja.
‘Angel Or Death? Created by. Park Sang joon’
Perlahan kubuka
halaman pertama. Hanya terlihat Gambaran wajah SangJoon di situ.
Halaman berikutnya
dan seterusnya ku lihat seluruh gambaw Wajah ParkSangJoon, Hingga Lembar dengan
beberapa tulisan.
‘Menangis, Itu yang bisa kulakukan sekarang.
Aku hanya lah Debu diantara kalian. Dan kau Salah memilihnya! Seharusnya kau
bersamaku! Yah, Aku tahu aku terlalu egois, Tapi yeoja Itu, Yeoja yang selama
ini bersamamu, Dia adalah iblis, Iblis jahat sejagat raya.
“Andwe!!!
Jebal Hajimaa!!” Pekik Seorang yeoja yang sedang menyaksikan pembunuhan
Namjanya.
Aku
melihatnya. Yah, Melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Bukannya menghindar,
menutup mata, bahkan berlari saja, Seakan ada Rantai yang membuat niatku Ku
Urungkan. Aku terus melihatnya, Melihatnya hingga adegan Tragis yang terakhir,
Saat sang pembunuh meninggalkan kedua pasangan itu, meninggalkan sang yeoja
menangis, Menangis dan menangis.
Hingga muncul sebuah ide, sebuah ide yang bodoh dari
otakku. Perlahan aku berjalan kea rah ujur jembatan yang ada di situ.
Memejamkan mataku untuk merasakan hembusan angin Terakhir yang akan kurasakan.
“Andwe,
Jangan putus asa… Aku mencintaimu…” Lirih seseorang membuat niatku Diurungkan
lagi.
“J..
JongIn-Ssi…” Lirihku.
“Aku
mencintaimu SangJoon…” Lirih ‘Malaikat’ itu.
“Aku
ingin bersamamu JongIn-Ssi… AKu ingin bersamamu di surga…” Lirihku seraya
merintikkan air mata.
“Tidak,
Tuhan masih mengizinkanmu untuk hidup, kau harus hidup… Aku mencintaimu” Lirih
‘Malaikat’ itu, lalu menghilang tanpa jejak.
“JongIn-Ssi!!!
Malaikatku!! Jebaal!!! Aku Ingin bersamamu!! Akh…” Lirihku saat merasakan benda
tajam nan dingin menembus permukaan kulitku.
“Sayang…
Kau akan bersama ‘Malaikat’mu…” Bisik Seorang namja di belakangku, Bahkan
Hembusan nafasnya membuat Jantungku berdetak Kencang.
“Akkkh!!!!!”
Pekikku saat merasakan benda tajan itu menusuk Jantungku, Tepat di jantungku!
“H..
hajima!!!” Pekikku lagi saat merasakan Benda tajam itu berputar seperti Kincir
angin, dan di cabut dengan jangka waktu lambat sehingga aku merasakan sakit
yang begitu luar biasa.
Good
Bye, My Life…
~~~
Aku
bodoh, Bodoh karena mempercayai semua itu, semua ‘Fatamorgana’ itu..! Sekarang,
aku hanya bisa melihat kalian berbahagia. Gurae, Aku juga bahagia saat kau
bahagia, Malaikatku… Dan kini aku hanya bisa memperhatikanmu dari atas,
disamping tuhan. Dan hanya bisa merasakan sakit, dan perih di bagian hatiku.
Ingin ku peringatkan padamu, tapi… Siapa aku? Kau tak mengenalku toh? Aku
hanyalah debu diantara kalian, dan sekarang aku benar benar menjadi debu.
Mianhae… jeonmal mianhae… Saranghaeyo JongIn-Ssi…’
“CHANYEOL!!!!” Pekik
seorang yeoja, park Sang Joon.
Deg!
“Tidak, jangan
lakukan itu!” Gumamku lalu dengan cepat berlari kearah sumber suara.
“Oh.. SangJoon…
Pahlawanmu sudah datang….” Bisik Chanyeol tepat di telinga sangJoon yang sedang
mencekik yeoja itu –SangJoon—dari belakang menggunakan pisau yang hampir
mengiris permukaan kulit SangJoon.
“Apa yang kau
lakukan!? Lepaskan dia!” Bentakku.
[SangJoon PoV]
Baiklah, aku hanya
bisa tertunduk sekarang, Aku hanya bisa menangis. Mungkin Chanyeol akan
menceritakan semuanya, Semuanya Semau kemauannya. Semua yang Selama ini
kurahasiakan.
“Park Sang Joon…
Adik Tiri seorang Park Yun Ah. Dia membenci eonnienya sendiri. Dan kau tahu?
Sangking bencinya, Dia yang menyuruhku mengaborsi bayi dalam kandungan YunAh.
Meskipun aku terus menolak keras Dan berkata Untuk menunggu Bayi Itu
dilahirkan, Walaupun Bayi itu Bukan bayi yang suci. Tetapi SangJoon bertindak
keras, Dia menyuruhku untuk memegang sebuah Pisau tajam. Dan saat YunAh Pulang
dari Club Malamnya, Club dimana Tempat ia bermain bersama namja lain, Tanpa
sepengetahuanku, maupun dirimu! Dia –SangJoon—Mendorong tanganku, Mengenai
Perut YunAh, Menyisahkan Kolam Darah di Rumahnya. Dan aku sangat Senang!
Hahha!!” Jelas Chanyeol seraya tertawa Kejam, Dia Gila! Dia sungguh Gila!
“Benarkan itu
SangJoon?” Kini Girilan JongIn yang bertanya.
“Lepaskan aku!!
Lepaskan!!” Pekikku tak menghiraukan perkataan JongIn tadi.
“Tidak akan! Aku
akan membunuhmu sekarang, membunuhmu saat seperti kau membunuh YunAh!” Bisik
Chanyeol Tepat di telingaku.
“Lepaskan!! Aku
akan membayar Semuanya! Mohon!! Lepaskan aku!!!” Pekikku seraya memberontak.
“lepaskan dia, aku
tahu dia tak berbohong kali ini” Suruh JongIn.
“Akkh!” Jeritku
saat sudah terlepas dari Chanyeol, Dan langsung berlari ke kelas. Mengambil
Sebuah botol kecil berisi 2 butir Obat Pil berwarna putih, dan kembali ke
Tempat tadi.
“Lihat Ini! Aku,
Akan membayar semuanya! Membayar Seluruh Perlakuan WANTIA PELACUR ITU! Kau
tahu, Kim JongIn? Oh,, Aku Sangat tersiksa melihatmu, Selama ini YunAh EONNIE
Mempermainkanmu layaknya Boneka yang tak pantas! Aku sudah melarangnya berkali
kali. ‘Eonnie, Jebal! Jangan lakukan itu!’ Tapi dia selalu menjawab, ‘Apa
Untungnya mempunyai Namja, jika kau tak bisa mempermainkannya mm?’ APAKAU TAK
TAHU SEBERAPA MENDERITANYA AKU SAAT INI?!!? Aku, Selama ini aku mencintaimu!
Kau Tahu kenapa? Karena aku ingin Melindungimu, Ingin menjagamu agar tak
menjadi Tipu daya Yeoja Pelacur diKorea! Di Sini!” Jeritku tak kuasa menahan
amarahku.
“SangJoon-Ah… Aku
mengetahuimu selama ini, aku mengenalmu. Aku membaca isi buku itu SangJoon-Ah,
Kaulah malaikatku selama ini. Terimakasih SangJoon-Ah, Saat itu aku benar benar
melihatmu, Kau ingat itu? Saat aku berkunjung kerumahmu.” Gumam JongIn.
“K.. kau
melihatku?”
~FlashBack~
[2 Years Ago~]
[JongIn PoV]
TING TONG!!
“Chagi! Ini aku!”
Pekikku seraya berkali kali menekan bel rumah Yeojaku.
“Nde, Chakkaman
Oppa!” pekik YunAh Seraya berusaha membuka pintu rumah mewahnya.
“Hiks!” Tiba tiba
aku mendengar Suara Isakan.
“Chagi, Boleh aku
melihat kamarmu?” Tanyaku member alasan, agar aku mengetahui sumber suara itu.
“Nde” Jawab YunAh
Seraya mengantarku ke atas.
“Chagi, Aku haus.
Bisa kah kau buatkan aku Ice Tea?” Pintaku.
“Nde Nde, Tunggu
nde!” Jawab YunAh dan Segera berjalan menuju Dapur di lantai bawah.
“J.. JongIn-Ssi…
Y.. YunAh itu jahat.. Jebal… Jangan percaya dia…” Lirih seorang yeoja yang
menangis tadi.
Dengan Rasa
penasaran aku mengintip kearah gudang di sebelah kamar YunAh, dan mendapatkan
Sosok Yeoja manis Sedang menangis Pedih. Ingin rasanya aku memeluk yeoja itu,
Tapi…
“Oppa! Ice Tea nya
sudah siap!” Pekik YunAh dari bawah.
‘Mianhae,Kau harus menunggu’ Batinku.
~FlashBack End~
[SangJoon PoV]
“nde, Aku melihatmu
memanggil namaku. Aku ingin memelukmu, Tetapi YunAh Sudah memanggilku, Jadi ku
rasa kau harus menunggu. Tapi aku salah, Mianhae, Aku terlambat” Lirih JongIn
Sungguh Sungguh.
“Kalian tak Usah
banyak Omong! Ayo Selesaikan ini!” Bentak Chanyeol, dan…
Sreet!
Oh, Shit! Haruskan
aku menggunakannya sekarang?
BUG!
“Kyaa!! Hajimaa!”
pekikku seraya memegang tangan chanyeol yang memegang sebuah pisau berlumuran
darah segar JongIn. Tanpa Aba aba Kuputar/? Tangan Chanyeol penuh Amarah.
Craak!! [Backsoud
gagal]
“Akh!” Pekik
Chanyeol Setelah aku berhasil mematahkan lengan kirinya.
“Park Chanyeol, Kau
boleh membunuh siapapun di dunia ini. Tapi kau tak bisa membunuh semuanya, jika
masih ada aku di dunia ini!” Bisikku Kejam.
***
“A.. Aw…” Ringis
jongin saat aku berusaha mengobati tangannya yang berdarah, dan sudut bibir
kanannya yang lebam akibat Tinju-an Keras dari Chanyeol.
“Aih jongIn!
Bagaimana aku bisa mengobatimu jika ka uterus meringis eo??” Keluhku seraya
menghampaskan kain basah yang sudah ku celupkan dalam air hangat.
“benarkah kata buku
itu?” Tanya JongIn membuatku Mengernyit bingung.
“A.. Itu.. H..
hanya karangan…” Dustaku.
Oh
Shit JongIn, Kau sudah membuatku semalu ini!
“lalu bagaimana kau
mengatakan semua itu tadi? Dan bagaimana kau dengan mudah mematahkan tangan
chanyeol? Dan bagaimana kau berbicara sekejam itu? Dan….”
“Yaak!! Aku bukan
Robot! Bisa bisanya kau memberikan Bertubi tubi pertanyaan eo?!” Pekikku seraya
menutup telingaku.
CUP!
Deg!
“kalau itu?” Tanya
JongIn Seraya menampangkan Smirknya. –Setelah mencium Pipi SangJoon--
“A.. A… J..
JongIn-Ssi, A.. Aku… Aku.. Aku harus pergi… S.. Sebelum Eommamu… Mengetahui
ini…” Gumamku asal lalu berjalan kikuk.
“Aku tak mempunyai
Eomma. Oh, Rupanya kau tak tahu banyak tentangku nde?” Gumma JongIn Seraya
mencegahku untuk pergi.
“Aku Takut Eomma
Memarahiku Nanti Sa—“
“Kau Juga Tak punya
Eomma Pabo! Palli Obati tanganku, Sebelum aku memakanmu” Gumam JongIn dan lagi
lagi menampangkan Smirk Khasnya.
‘Oh Shit, Apa Pipiku merah sekarang?’
Batinku.
“Mpht!! Pipimu
merah sekali eo?!?” Gumam JongIn Seraya menahan tawanya.
“Aiih! Jangan
melihatku! Shireo! Shireo!” Pekikku seraya menutup Wajahku dengan 1 telapak
tanganku, dan yang 1nya memukul JongIn Pelan.
“Aw… Appo Appo..
Nde nde.. Mianhae..” Ringis Jongin kesakitan.
***
[Author PoV]
[Author PoV]
Pagi Pagi Sekali,
SangJoon Sudah berjalan riang menyusuri Trotoar Kota seoul untuk Pergi ke
Universitasnya. Tak perduli Orang memandangnya aneh. Seaneh apapun dia, Itu
wajar saja. Itu karena dia sedang Jatuh Cinta, Jatuh Cinta pada seorang
Sunbaenya. Orang yang ada didalam Bukunya.
‘Tunggu, Dimana buku ku?’ batin SangJoon
Seraya memberhentikan langkahnya.
“Kau mencari ini
Nona Park?” Gumam seseorang seraya mengibaskan/? Buku ku di depan mataku.
“Yaak! JongIn!
Kembalikan!” pekikku seraya berusaha menggapai buku yang diambil JongIn.
BRUK!
Deg Deg Deg Deg
Oh Shit, Sekarang
mau apa lagi Namja ini? Mencari kesempatan dalam kesempitan?
“kau menyukai
posisi ini eo?” Tanya JongIn Seraya menampilkan Smirknya lagi.
“Ya!! Anio!
Lepaskan aku! Bisa bisa orang berpikir negative eo!?” bentakku karena JongIn
memelukku dengan posisi yang tak wajar.
“Apa Salahnya? Kau
menginginkan ini toh?” Gumam JongIn yang masih memelukku.
“JongIn-Ssi!!
Lepaskan aku!” Pekikku.
“Tidak akan, Aku
mencintaimu. Ini buktinya. Park Sang joon, Kau akan menjadi Kim Sang Joon.”
Gumam JongIn Sungguh Sungguh.
Deg!
“…” Aku tak isa
berkata lagi, Seakan mulutku ini Terkunci oleh Gembok Kuat yang Kuncinya sudah
Rusak dan tak bisa di buka kembali.
JongIn,
Kau membuatku meleleh…
Pantas
saja YunAh Menyukaimu…
“jangan pikirkan
soal YunAh, Sekarang hanya ada Kau, dan aku. YunAh Hanyalah Sebuah Debu antara
kita. Aku tak perduli walaupun YunAh menangis di atas sana. Toh, Dulu dia juga
menyiksamu, Kini girilah dia yang merasakan se Sakit apa dirimu dulu. Park Sang
Joon, malaikatku” Bisik JongIn Lalu melepas pelukannya, dan membantuku berdiri.
Lalu menggandengku yang Tertunduk malu akibat Kejadian tadi.
Grep!
Seakan tak mau
kehilanganku lagi, JongIn merangkulku hangat. Ditambah sebentar lagi adalah
Musim Dingin. Dan kemungkinan Hari ini akan turuh salju.
“Apa kau membawa
jaket?” Tanya JongIn ramah yang masih merangkulku.
“Ani, AKu lupa”
jawabku Pelan.
“Itu akibatnya,
karena kau terlalu memikirkan Wajah Tampanku!” ujar JongIn memuji Dirinya
sendiri.
“Yah… Bagaimana
lagi?” Gumamku asal yang masih tertunduk malu, Menyembunyikan Semburat merah di
pipiku.
“Oh No! baby!!
Turun Salju! Hari Ini Turun Salju!” Pekik JongIn Histeris Sendiri seraya
mengobrak abrik/? Tasnya untuk mengambil sesuatu.
“Waeyo?” Tanyaku
seraya melihat ke langit. Gelap, Dingin.
Hawa dingin awal
musim salju bahkan bisa kurasakan sampai Tulang Rusukku. Dingin sekali… Ingin
aku menggigil, tapi tak mungkin, karena aku takut mengkhawatirkan JongIn.
“pakai ini!” Suruh
jongin Seraya memberiku Sebuah Jaket Tebal, lalu memakaikannya padaku. dan di
kerahnya terdapat Bulu halus yang membuatku merasa hangat.
“Dimana jaketmu?”
tanyaku khawatir.
“Aku Ini Laki Laki
eo! Aku kuat!” Gumam JongIn menyemangati Dirinya sendiri.
“JongIn-Ah, ini
Salju!” Gumamku seraya merasakan Salju yang turun dari langit menyentuh
permukaan kulitku.
“Nde, apa kau
senang?” Tanya jongin seraya merangkulku, Membuat Rasa hangat dibadanku
bertambah.
“Sangat” Gumamku
seraya melingkarkan tangan kiriku di perut JongIn.
“SangJoon-Ah, Would
you Be Mine?” Gumam jongIn Tanpa melihat kearahku.
“…” Aku tak
menjawab, kukira ini adalah Lelucon.
“Park SangJoon!
Answer that! Would You be Mine Forever?” Tanya JongIn Sungguh Sungguh Seraya
menatap mataku dalam.
“Nde?” Ulangku tak
percaya.
“Saranghaeyo Park
Sang joon” Lirihnya.
“…” Oke, Perlu
waktu lama untuk memikirkan jawaban ini. Haruskah aku menerimanya, dan tak
memikirkan Kesalahanku terhadap YunAh dimasa lalu? Haruskah aku menolaknya? Membiarkan
JongIn tersiksa lagi? Tersiksa Lebih parah? Oh Ayolah, JongIn baru saja Keluar
Dari neraka Jahannam, Haruskan aku memasukkannya ke neraka itu lagi?
“Aku tak akan marah
jika kau menolaknya…” Gumam JongIn Pelan.
~TBC Dulu Ah! xD~
Oke, Author udah
nggak tahan dengan Couple Buatan Author sendiri/? [Author Mulai Ngarang… Author
Mulai Ngarang…!] Namanya JongJoon [Gila Unik banget ‘-‘] Atau Singkatan dari
Kim JONGin dan Park Sang JOON, Jadilah… JongJoon xD
Okey keep RCL!
Jebal, share Blog
ini Demi Author! *GUBRAK! ‘-‘
Kalau kaga RCL…
Author Pasti’in Chanyeol akan datang dan membunuh kalian Kelak di Padang
Masyhar! [Readers : lama banget woy!! Kiamat aja belom! | Author : Piss… ‘-‘]
Sekian, maaf kalau
Alur Gaje, Banyak TyPo, de El el… Author hanya manusia Hidup yang diCiptakan
Oleh Allah Swt. Manusia pasti punya kesalahan…. Maaf Juga banyak Adegan Kekerasan,
Bahasa kasar, Dan nggak ngeri bacanya ‘-‘ Udah dibilangin1 Ini FF Psycho
Pertama gue! *AuthorKejemAmat
Oke Sekian dan
terima kasih…
Wassalamu’alaikum
Wr.Rb ^-^
Miss. Hyun
0 komentar:
Posting Komentar