Selasa, 17 Desember 2013

Angel Or Death? [Love Or Death?] | Chapter 1 | Miss. Hyun



Author : Miss. Hyun

Title : Angel or Death? [Love or Death?] | Chapter 1
Gendre : Sad, Romance, Psychopath, Hurt, , Orthers

Main Cast :
~ Kim Jong In a.k.a JongIn a.k.a Kai – Exo K
~ Park Sang Joon a.k.a SangJoon – OC
~ Park Chanyeol a.k.a Chanyeol – Exo K

Support Cast : Search by Your Self!

Length : Chaptered
Ratting : T [Dilarang Keras Bagi Bayi Untuk membaca FF Ini!]

Note : Heloo!! Sorry Author Jarang Muncul Di Blog Inih…. Karena Author Juga sibuk Ngerjain Tugas Sekolah, dan Bikin FF yang Author Share di Faceook Pribadinya Author…
Oke oke,, Sudah liat Rattingnya? ‘DILARANG KERAS BAGI BAYI UNTUK MEMBACA FF INI!’ Maksud Author Bukan Bayi yang baru Brojol/? Dari Perut Ummanya! Tapi Maksud author Anak di bawah umur! [Padahal Authornya sendiri Masih Kecil xD].
Soo, Ini FF Psycho Pertamanya Author xD. Maklum yeh kalu Nggak serem seperti FF Psycho lainnya…

Warning! : Typo Ber-Terbangan/?, Alur Gaje, Banyak Tindakan Kekerasan yang tidak Patut di Contoh! Awas kalau Nyontoh, Kalian Sendiri yang Nanggungin Bebannya! ‘-‘

~Happy Read

PROLOG

[Someone PoV]

“Yaak!! Jangan tinggalkan aku!! Kumohon!! YunAh!!! YunAh!!!” Ujarku memekik Untuk memanggil nama ‘YunAh’, Yeojaku.
“Mianhae… Aku.. Harus pergi. Aku tak mencintaimu lagi.” Lirihnya seraya menghentikan langkah Cepatnya tanpa memutar tubuhnya untuk menghadapku.
“T.. Tapi K… kenapa?” Lirihku mengontrol emosiku. Air mata membendung penuh di kelopak mataku yang sebentar lagi mungkin akan hancur dan membuat butiran Bening itu jatuh dan membasahi pipiku.
“Karena aku Hamil” Lirihnya.

DEG!

“H.. Hamil? S.. Siapa yang membuatmu Seperti itu eoh!? Kapan kau melakukannya!?!? Dengan Siapa?!” bentakku tak Kuasa menahan Emosiku.
“Kumohon Dengarkan aku!!!” Pekik YunAh seraya meremas Bahuku.
“…” AKu tak menjawab.
“Dia memaksaku, Dia Mabuk Saat itu. Dan Aku… Aku juga mabuk Saat itu. Jadi, Maafkan aku.” Lirihnya.
“…” Aku tak menjawab lagi, Membiarkan Butiran bening itu membasahi pipiku. Membiarkan seluruh isakan keluar dari mulutku.
“Mianhae…” Lirih yeoja itu.
“PERGI!” bentakku.
“O.. opp..”
“PERGI! BAWA NAMJAMU! MENIKAHLAH JIKA PERLU!” Bentakku.
“Aku tak menginginkan Semua ini Terjadi! Aku tetap mencintaimu! Aku Rela mengAborsi bayi ini Jika Perlu!” Pekik YunAh.
“Tidak, Jangan. Aegy-mu ini Tak berdosa. Menikahlah dengan namja itu. Aku akan merelakanmu. Dan… Akan tetap mencintaimu” Lirihku dengan susah payah menahan seluruh Isakan tadi.
“Oppa…” Lirihnya.
“Cepatlah, Pergi sebelum Semuanya terlambat.” Suruhku.
“Saranghae..” Lirihnya seraya memelukku Erat.
“Nado.. Nado saranghae” Lirihku lalu membiarkannya pergi begitu saja.

Setelah kulihat dia sudah pergi cukup jauh, Kubiarkan isakanku keluar lagi, Tangisanku meledak lagi. Namja mana yang rela mengorbankan Yeojanya untuk ‘Namja Pemabuk’ diluar sana?
Aku… Membenci Cinta.
Aku… Tak Percaya Akan Cinta.
Aku… Akan membunuh Semua Yeoja yang Mencintaiku.

***

[Author PoV]

“Kim Jong In Imnida” Lirih Seorang siswa baru di kelas XV.1. Tepatnya di ‘Yonsei University’.
“Baiklah Tuan JongIn, Silahkan Pilih Tempat duduk Sesuka hatimu” Suruh sang dosen ramah.
“Gomawoseyo Tuan Wu” Lirih JongIn Dingin.

Tap Tap Tap

Tanpa melihat Kesamping kanan atau kirinya, JongIn menatap Lurus sebuah bangku kosong di pojok Paling belakang Kelas. Tempat duduk yang dikatakan ‘Angker’ oleh Siswa siswi Kelas tersebut.
Hanya tatapan ‘dingin’ Yang JongIn berikan kepada seluruh Penjuru kelas. Tatapan dingin Yang mungkin bisa membekukan seseorang dengan mudah. Ditambah Wajah tampan dan Bibir Sexy/? Yang dimiliki Jongin mungkin Akan memikat para Yeoja di Universitas itu. Baiklah, Kita lihat saja…?


|Orther Side|

[12.30 KST, South of Korean]

“Akkkkkkh!!!!” Jerit seorang Namja muda mengenakan T-Shirt putih.
“Ayolah, Sedikit lagi..” Lirih seorang namja lain seraya memainkan sebuah Pisau didepan Perut sang ‘Korban’, Lalu…

Crooot!!!

Tergambar jelas, didepan mata seorang yeoja, Ingat! Yeoja!! ‘Pembunuh’ Kejam itu menusukkan Pisau yang sedari tadi menyayat tangan ‘Korban’ itu, dan kini Menusukkannya hingga berpuluh bakan beratus ratus kali banyaknya.

“Yaak!! Hajimaa!!!” Pekik sang yeoja seraya membekap mulutnya, menahan isakan yang sangat perih, Melihat Namja kesayangannya Terbunuh di Depan matanya.

Sreet!!
Hingga akhirnya sang ‘Pembunuh’ Menarik kembali Pisaunya, dan mendekatkan pisau dengan penuh darah itu kedepan mulutnya, dan menjilatinya dengan Nikmat. Tak perduli dengan Jasad Korbannya itu. Meninggalkannya tanpa dosa, Membiarkan Tempat kejadian itu menjadi Lautan darah, membiarkan sang yeoja menjerit perih seraya menggunjangkan Jasad korbannya. ‘Perih’ Mungkin Itu yang akan kau rasakan jika menjadi yeoja itu.

“Jinjayo? Aih… Nampeun Yeoja…” Gumam Sang Pembunuh tadi seraya Tersenyum Menyeringai.

|At Yonsei University|

“Sunbae, Kau tidak pulang? Sebentar lagi tuan Kim akan menutup Gerbang.” Saran seorang Hoobae JongIn Seraya Tersenyum simpul lalu berlari meninggalkan JongIn.

Sedangkan Jongin hanya menatap dingin Siswa tadi, lalu berjalan meninggalkan Sekolah barunya.

Drrrt~ Drrrt~

Handphone JongIn bergentar, Lalu jongin mengambilnya dari Saku Celananya.

‘Message From Oh Sehun’

Dengan cepat Jongin menggeser tombol Kuning di sebelah tulisan itu, Dan membaca Isi pesannya.

‘Hyung, Kenapa kau tidak pulang?? Aku lapar, Bawakan Aku Bulgogi nde?! Aku memegang Janjimu kemarin!’

“Ck~! Anak itu!” Gumam JongIn Seraya memutar Bola matanya.

***

[JongIn PoV]

“Park Chanyeol Imnida.. Bangapta” Gumam seorang Anak baru di depan kelas.

DEG!!

D… Dia? Dia… Dia Suami YunAh Eoh! Aku tak bermimpi? Aku bermimpi? Tidak! Dia… Dimana YunAh???

Tap Tap

Hingga dia duduk disampingku dengan Wajah Tanpa Dosa. Yah, Aku mengenalnya, Sangat mengenalnya.

“Dimana YunAh?” Lirihku dingin.
“Apa Urusanmu?” Tanyanya tanpa dosa.

Sreet!!!

Tanpa Ampun sedikitpun, aku menyeret Tubuhnya Meskipun didepan Dosen kelas.

BRUK!

“Sekali lagi Kutanya, Dimana YunAh?!!?” Bentakku Seraya meremas Kedua lengannya Kuat Hingga Mengeluarkan Sedikit darah.
“Apa Urusanmu, Kim Jong In?” Lirihnya Tanpa dosa sedikitpun.

Sreet!!

“Ekh… Kau payah sekali eoh? Hanya menyayat pipiku saja?” Remehnya dengan Senyum ‘Menjijikkan’.
“Dimana YunAh?!!?” Bentakku lagi.
“Kau tidak marah kan? Jika aku semalam Mengarbosi Bayi itu. Dan…”
“Apa yang kau lakukan?!!?” Jeritku tak tahan, dan menahan Tangisanku yang sebentar lagi akan meledak.
“Aku mengarborsi bayi itu, Sekaligus Membunuh YunAh Tercinta” Lirih Namja Tanpa dosa itu.
“Andwe!!!” Pekikku dan memukul Perut Chanyeol berkali kali, Hingga kekuatanku habis Karena Menangis.
“Namja Payah, Kau tak pantas menjadi Milik YunAh, YunAh tak Pantas Dimiliki SIapa siapa, Dia Pantas Untuk Mati…” Bisik Chanyeol Tepat di telingaku.

Deg deg deg deg deg

‘Dia Pantas Untuk Mati’ Kata kata itu, Sungguh Keterlaluan! Hingga akhirnya dia –Chanyeol—Meninggalkanku sendiri diDalam ‘Dunia Tangis’ ku saat ini.
Bodohnya aku tak menjagamu saat kau memperlukanku. Aku bodoh, Sangat bodoh hingga membiarkanmu Mati begitu saja. Mati ditangan Orang yang salah, Mati dengan Cara yang Salah.Mianhae YunAh…

Krriiing krrriing!!!

Hingga Bel Istirahat pertama di bunyikan dengan Nyaring. Kupaksakan diriku berjalan, KuUsap airmata yang membasahi pipiku sedari tadi. Aku harus kuat, Aku harus bisa melupakan kenangannya.

Bruk! Bruk! Bruk!

Kubiarkan para Sunbae Maupun Hoobaeku Menabrak tubuh lemahku, Hingga aku sendiri Terjatuh dan Terinjak dibawah sini. Kejam, Dunia ini Sungguh Kejam.

“K.. Kyaa..! S.. Sunbae, Mianhae, Jeonmal Mianhae..!!” Jerit seorang Yeoja mungil seraya membungkuk berkali kali padaku, Meskipun dia tak menginjak bahkan menabrakku.
“…” Aku tak menjawab, aku masih sibuk dengan Pikiranku sekarang.
“Sunbae, Kajja” Lirih Yeoja itu lalu menawarkan/? Tangan mungilnya.
“…” Tanpa Sepatah Katapun, KuAmbil tangan itu, Kugenggam Erat, dia membantuku berdiri.
“Sunbae, tanganmu berdarah..” Lirih Yeoja itu Seraya melihat yangan kananku yang berdarah dan lecet akibat ulah Siswa siwa Kejam itu.
“Gwaenchana” Lirihku Dingin.
“Chakkaman” ujarnya lalu Merongoh saku roknya untuk mengambil sesuatu.
ada apa dengan yeoja ini?’ batinku.
“Cha… Sunbae harus mengganti perbannya Saat Jam istirahat kedua Arrachi? Aku pergi dulu! Annyeong…” Tanpa kusadari, Yeoja tadi mengobati tanganku yang berdarah tadi, lalu berlari entah kemana.


|At JongIn’s House|

“Yak Hyuuung!!! Kenapa tanganmu Seperti itu eoooh?!!?” Jerit Sehun, NamDongsaengku Tersayang.
“Anio, Aku tidak apa apa..” Ujarku Lemah seraya merebahkan tubuhku di sofaku.
“Hyung…” Lirih Sehun manja lalu ikut merebahkan tubuh mungilnya diatas tubuhku.
“Nde?” Ujarku seraya mengelus Rambutnya.
“Aku ingin sekolah bersamamu…” Pinta sehun.
“Yaak! Pendidikan menengahmu saja belum Lulus kau sudah mau masuk Sekolah tinggi eoh?” Ujarku heran.
“Tapi aku ingin bersamamu hyung…” Lirih Sehun.
“Aiih! Bagaimana dengan pacarmu Luhan eoh??” Tanyaku.
“Aih Hyung…” Gumam sehun lalu menyemburkan/? Semburat merah dipipinya.

Yah, Namdongsaengku adalah Seorang gay. Tapi kenapa harus malu? Toh, Tidak hanya sehun saja Gay di Korea selatan! Aku tidak pernah malu akan hal itu.

“Hyung, Jika aku Yeoja…”
“Aih! Kenapa kau selalu bermimpi untuk menjadi seorang yeoja?” tanyaku heran seraya membaikkan posisi dudukku.
“Karena aku ingin Menikah dengan Luhan Hyung” Lirih Sehun dengan nada sedih.
“Memangnya kenapa eoh? Luhan mencintaimu kan? Apa salahnya?” Tanyaku.

***

[08.30 KST]

Trriiing!!! Trriiiing!!

“Aiih!! Berisik sekali eoo…? Ini kan Hari Libur…” Desahku seraya menutup kepalaku dengan bantal.
“Yaa!!! JongIn!!! Dimana Sehun?!!?” Pekik seseorang di bawah sana.

Deg!

Tiba tiba aku merasakan hal yang aneh, Sangat aneh. Hingga aku memutuskan untuk turun dan Membuka pintu.

“Dimana Sehun? Kemarin aku dan dia berjanji berkencan. Tak seperti biasanya dia terlambat.” Tanya luhan –Pacar Sehun--.
“Ah baiklah, Mungkin dia masih tidur… Masuklah, akan ku bangunkan dia.” Suruhku.

Kreek…!

“Emmpph!! H.. Hyung!!”
“Yaa! Sehun!” Pekikku saat melihat kondisi sehun yang mengenaskan. Tangan diIkat kebelakang, Mulutnya yang di tutup dengan kain hitam.
“Oh, Lihat sayang… Pahlawanmu sudah datang rupanya.” Gumam ‘Park Chanyeol’ Seraya memainkan sebuah pisau tajam di lengan sehun.
“Lepaskan dia!” Pekikku.
“Untuk apa JongIn-Ah?” Tanya chanyeol sedikit menekan kata ‘JongIn-Ah’.

Croot!!

“Andwe!! Oh Sehun!! Ireona!!!” Pekikku saat melihat dengan mata kepalaku sendiri, Adik kandungku, Terbunuh dengan cara yang salah, Di tangan orang yang salah.
“Romantis sekali eo..? Ah.. tapi aku masih ada Urusan di Ruang tamu…” Gumam chanyeol.
“H.. Hyung… J.. Jaga.. L.. Luhan… Oppa.. Untuk.. Ku…” Lirih sehun lalu menghembuskan nafas terakhirnya.

‘Luhan’ Yah, Luhan! Oh Tidak! Sebelum semuanya terlambat!!

“Park Chanyeol! Lepaskan dia!” Bentakku seraya menepis tangan chanyeol yang siap menyayat tangan luhan.
“Apa urusanmu?” Tanya chanyeol datar.

BUG! BUG!

“Oh Sial!!” Keluh Chanyeol lalu berlari entah kemana.
“Oh Sehun!!” Pekik Luhan seraya membekap mulutnya dan melihat kearah pintu kamar sehun.
“…” AKu tidak menjawab, ini menyakitkan… Mianhae Luhan-Ssi…
“Dimana Sehun Ku!??!” Pekikknya lagi.
“…” dan lagi aku tak menjawab, aku tertunduk lemas.
“J.. JongIn-Ah! K.. Kau.. Kau tak bercanda eoh?!?” Pekik luhan.
“…” Aku hanya menggelengkan kepalaku, menandakan jika sehunku, Sudah tak ada.
“Tidak!!!!” Pekik Luhan.

***

[Author PoV]

Bug! Bug! Bug! Bruk!!

Lagi lagi JongIn berjalan lemas, membiarkan seluruh Siswa maupun siswi Yonsei University Menabraknya, Menginjaknya. Kejam, Dunia ini kejam…

“Sunbae, Palli bangun! Ck~! Bagaimana kau bisa menjadi seorang Namja Sejati, Jika Pekerjaanmu selalu saja begini! Palli bangun Kai Sunbae!” Pekik Seorang Yeoja yang semalam mengobati tangan JongIn.

[JongIn PoV]

“Mwo? Darimana kau tahu namaku eo?” Tanyaku dingin dan berusaha untuk bangun.
“A.. ani.. a.. aku… aku…” Jawab yeoja itu kegugupan.
“bagaimana kau tahu semua itu? Bagaimana kau tahu nama asliku? Nuguya eo?!” Tanyaku.
“N.. naega… P.. Park Sang Joon… Imnida… I.. Ini sudah menjadi kewajiban yeoja di sekolah ini untuk mengetahui seluruh nama namja baru disini.” Gumam SangJoon.
“Jinja? Jadi kau tahu, chanyeol?” Tanyaku menyelidik.
“A.. anio.” Jawabnya polos.
“Katamu—“

Krriiing Krriiing!!!

Oh Shit!’ Batin ku kesal.

***

[JongIn PoV]

“Tuan Wu, Apa saya boleh bertanya?” tanyaku ramah.
“Nde? Waeyo JongIn?” Tanya Tuan Wu.
“Apa anda mengenal Siswi Bernama Park Sang Joon? “ Tanyaku.
“nde, Memangnya ada apa?” Tanya Tuan Wu.
“Bolehkah saya meminta Informasi Tentang siswi itu? Saya ada keparluan dengannya.” Dustaku.
“Nde, Dia Bersekolah disini, Kelasnya ada di lantai 2, kelas XIII.2. Biasanya saat jam istirahat begini, Dia ada di taman untuk membaca Novelnya.” Jelas tuan wu.
“Xie Xie Tuan Wu…” Jawabku menggunakan Bahasa Mandarin.

***

“Itu dia…” Lirihku saat melihat seorang yeoja dengan Rambut terurai berwarna Coklat keemasan dan sedang membaca buku tebal.

Tap tap

“Boleh aku duduk?” tanyaku.
“n.. nde? Mwo?! Sunbae?!” Pekik Sangjoon seperti melihat ‘Jin Hitam’ saja.
“Waeyo??” Tanyaku.
“A.. anio… S.. SIlahkan duduk” Suruh SangJoon dan sedikit menggeser duduknya.
“Boleh aku bertanya?” Tanyaku.
“Nde, Kau sudah melakukannya Sunbae” Lirih SangJoon.
“Apa kau Mengenal Park Yun Ah?” Tanyaku.

[SangJoon PoV]

“M.. Mwo?” Ulangku Tak percaya.
“Kau mengenal YunAh?” Tanya JongIn Sunbae lagi.

Oh God, Help me! Dia menanyakan tentang YunAh Eonnie, Oh Really?

“Anio, Aku tak mengenalnya.” Dustaku.
“Jinja? Baiklah…” Lirih JongIn Sunbae.
“Ada apa Sunbae repot Repot datang kesini?” Tanyaku.
“…” Tidak ada jawaban.
“Apa sunbae ada soal yang perlu ditanyakan?” Tanyaku lagi.
“….” Tak ada jawaban lagi.

Deg!

“S… Sunbae?” Ulangku tak percaya, JongIn Sunbae tertidur pulas di bahu kananku.

Triiing triiing!

Bel Pelajaran terakhir berbunyi, tapi mahkluk mana yang tega membangunkan Mahkluk yang baru saja tertidur pulas eo??
Perlahan kuletakkan kepala JongIn Sunbae di atas buku tebalku, Ku biarkan dia tertidur sepuasnya di situ.

“Have A Nice Dream Sunbae…” Bisikku lalu berlari ke kelas.

[JongIn Pov]

“Wooahm!!!” [Authornya Ngikut Nguap ‘-‘ *Abaikan]
“Appo… Dimana aku?” Gumamku seraya merapikan rambutku yang berantakan akibat tertidur di taman.
“Apa ini?” Gumamku lalu mengangkat Buku yang sedari tadi membuat tidurku seperti tidur di surga saja.

Angel Or Death? Created by. Park Sang joon’

Perlahan kubuka halaman pertama. Hanya terlihat Gambaran wajah SangJoon di situ.
Halaman berikutnya dan seterusnya ku lihat seluruh gambaw Wajah ParkSangJoon, Hingga Lembar dengan beberapa tulisan.

Menangis, Itu yang bisa kulakukan sekarang. Aku hanya lah Debu diantara kalian. Dan kau Salah memilihnya! Seharusnya kau bersamaku! Yah, Aku tahu aku terlalu egois, Tapi yeoja Itu, Yeoja yang selama ini bersamamu, Dia adalah iblis, Iblis jahat sejagat raya.

“Andwe!!! Jebal Hajimaa!!” Pekik Seorang yeoja yang sedang menyaksikan pembunuhan Namjanya.

Aku melihatnya. Yah, Melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Bukannya menghindar, menutup mata, bahkan berlari saja, Seakan ada Rantai yang membuat niatku Ku Urungkan. Aku terus melihatnya, Melihatnya hingga adegan Tragis yang terakhir, Saat sang pembunuh meninggalkan kedua pasangan itu, meninggalkan sang yeoja menangis, Menangis dan menangis.

Hingga  muncul sebuah ide, sebuah ide yang bodoh dari otakku. Perlahan aku berjalan kea rah ujur jembatan yang ada di situ. Memejamkan mataku untuk merasakan hembusan angin Terakhir yang akan kurasakan.

“Andwe, Jangan putus asa… Aku mencintaimu…” Lirih seseorang membuat niatku Diurungkan lagi.
“J.. JongIn-Ssi…” Lirihku.
“Aku mencintaimu SangJoon…” Lirih ‘Malaikat’ itu.
“Aku ingin bersamamu JongIn-Ssi… AKu ingin bersamamu di surga…” Lirihku seraya merintikkan air mata.
“Tidak, Tuhan masih mengizinkanmu untuk hidup, kau harus hidup… Aku mencintaimu” Lirih ‘Malaikat’ itu, lalu menghilang tanpa jejak.
“JongIn-Ssi!!! Malaikatku!! Jebaal!!! Aku Ingin bersamamu!! Akh…” Lirihku saat merasakan benda tajam nan dingin menembus permukaan kulitku.
“Sayang… Kau akan bersama ‘Malaikat’mu…” Bisik Seorang namja di belakangku, Bahkan Hembusan nafasnya membuat Jantungku berdetak Kencang.
“Akkkh!!!!!” Pekikku saat merasakan benda tajan itu menusuk Jantungku, Tepat di jantungku!
“H.. hajima!!!” Pekikku lagi saat merasakan Benda tajam itu berputar seperti Kincir angin, dan di cabut dengan jangka waktu lambat sehingga aku merasakan sakit yang begitu luar biasa.

Good Bye, My Life…

~~~

Aku bodoh, Bodoh karena mempercayai semua itu, semua ‘Fatamorgana’ itu..! Sekarang, aku hanya bisa melihat kalian berbahagia. Gurae, Aku juga bahagia saat kau bahagia, Malaikatku… Dan kini aku hanya bisa memperhatikanmu dari atas, disamping tuhan. Dan hanya bisa merasakan sakit, dan perih di bagian hatiku. Ingin ku peringatkan padamu, tapi… Siapa aku? Kau tak mengenalku toh? Aku hanyalah debu diantara kalian, dan sekarang aku benar benar menjadi debu. Mianhae… jeonmal mianhae… Saranghaeyo JongIn-Ssi…’

“CHANYEOL!!!!” Pekik seorang yeoja, park Sang Joon.

Deg!

“Tidak, jangan lakukan itu!” Gumamku lalu dengan cepat berlari kearah sumber suara.

“Oh.. SangJoon… Pahlawanmu sudah datang….” Bisik Chanyeol tepat di telinga sangJoon yang sedang mencekik yeoja itu –SangJoon—dari belakang menggunakan pisau yang hampir mengiris permukaan kulit SangJoon.
“Apa yang kau lakukan!? Lepaskan dia!” Bentakku.

[SangJoon PoV]

Baiklah, aku hanya bisa tertunduk sekarang, Aku hanya bisa menangis. Mungkin Chanyeol akan menceritakan semuanya, Semuanya Semau kemauannya. Semua yang Selama ini kurahasiakan.

“Park Sang Joon… Adik Tiri seorang Park Yun Ah. Dia membenci eonnienya sendiri. Dan kau tahu? Sangking bencinya, Dia yang menyuruhku mengaborsi bayi dalam kandungan YunAh. Meskipun aku terus menolak keras Dan berkata Untuk menunggu Bayi Itu dilahirkan, Walaupun Bayi itu Bukan bayi yang suci. Tetapi SangJoon bertindak keras, Dia menyuruhku untuk memegang sebuah Pisau tajam. Dan saat YunAh Pulang dari Club Malamnya, Club dimana Tempat ia bermain bersama namja lain, Tanpa sepengetahuanku, maupun dirimu! Dia –SangJoon—Mendorong tanganku, Mengenai Perut YunAh, Menyisahkan Kolam Darah di Rumahnya. Dan aku sangat Senang! Hahha!!” Jelas Chanyeol seraya tertawa Kejam, Dia Gila! Dia sungguh Gila!

“Benarkan itu SangJoon?” Kini Girilan JongIn yang bertanya.
“Lepaskan aku!! Lepaskan!!” Pekikku tak menghiraukan perkataan JongIn tadi.
“Tidak akan! Aku akan membunuhmu sekarang, membunuhmu saat seperti kau membunuh YunAh!” Bisik Chanyeol Tepat di telingaku.
“Lepaskan!! Aku akan membayar Semuanya! Mohon!! Lepaskan aku!!!” Pekikku seraya memberontak.
“lepaskan dia, aku tahu dia tak berbohong kali ini” Suruh JongIn.
“Akkh!” Jeritku saat sudah terlepas dari Chanyeol, Dan langsung berlari ke kelas. Mengambil Sebuah botol kecil berisi 2 butir Obat Pil berwarna putih, dan kembali ke Tempat tadi.

“Lihat Ini! Aku, Akan membayar semuanya! Membayar Seluruh Perlakuan WANTIA PELACUR ITU! Kau tahu, Kim JongIn? Oh,, Aku Sangat tersiksa melihatmu, Selama ini YunAh EONNIE Mempermainkanmu layaknya Boneka yang tak pantas! Aku sudah melarangnya berkali kali. ‘Eonnie, Jebal! Jangan lakukan itu!’ Tapi dia selalu menjawab, ‘Apa Untungnya mempunyai Namja, jika kau tak bisa mempermainkannya mm?’ APAKAU TAK TAHU SEBERAPA MENDERITANYA AKU SAAT INI?!!? Aku, Selama ini aku mencintaimu! Kau Tahu kenapa? Karena aku ingin Melindungimu, Ingin menjagamu agar tak menjadi Tipu daya Yeoja Pelacur diKorea! Di Sini!” Jeritku tak kuasa menahan amarahku.

“SangJoon-Ah… Aku mengetahuimu selama ini, aku mengenalmu. Aku membaca isi buku itu SangJoon-Ah, Kaulah malaikatku selama ini. Terimakasih SangJoon-Ah, Saat itu aku benar benar melihatmu, Kau ingat itu? Saat aku berkunjung kerumahmu.” Gumam JongIn.
“K.. kau melihatku?”

~FlashBack~

[2 Years Ago~]

[JongIn PoV]

TING TONG!!

“Chagi! Ini aku!” Pekikku seraya berkali kali menekan bel rumah Yeojaku.
“Nde, Chakkaman Oppa!” pekik YunAh Seraya berusaha membuka pintu rumah mewahnya.
“Hiks!” Tiba tiba aku mendengar Suara Isakan.
“Chagi, Boleh aku melihat kamarmu?” Tanyaku member alasan, agar aku mengetahui sumber suara itu.
“Nde” Jawab YunAh Seraya mengantarku ke atas.
“Chagi, Aku haus. Bisa kah kau buatkan aku Ice Tea?” Pintaku.
“Nde Nde, Tunggu nde!” Jawab YunAh dan Segera berjalan menuju Dapur di lantai bawah.
“J.. JongIn-Ssi… Y.. YunAh itu jahat.. Jebal… Jangan percaya dia…” Lirih seorang yeoja yang menangis tadi.

Dengan Rasa penasaran aku mengintip kearah gudang di sebelah kamar YunAh, dan mendapatkan Sosok Yeoja manis Sedang menangis Pedih. Ingin rasanya aku memeluk yeoja itu, Tapi…

“Oppa! Ice Tea nya sudah siap!” Pekik YunAh dari bawah.
Mianhae,Kau harus menunggu’ Batinku.

~FlashBack End~

[SangJoon PoV]

“nde, Aku melihatmu memanggil namaku. Aku ingin memelukmu, Tetapi YunAh Sudah memanggilku, Jadi ku rasa kau harus menunggu. Tapi aku salah, Mianhae, Aku terlambat” Lirih JongIn Sungguh Sungguh.
“Kalian tak Usah banyak Omong! Ayo Selesaikan ini!” Bentak Chanyeol, dan…

Sreet!

Oh, Shit! Haruskan aku menggunakannya sekarang?

BUG!

“Kyaa!! Hajimaa!” pekikku seraya memegang tangan chanyeol yang memegang sebuah pisau berlumuran darah segar JongIn. Tanpa Aba aba Kuputar/? Tangan Chanyeol penuh Amarah.

Craak!! [Backsoud gagal]

“Akh!” Pekik Chanyeol Setelah aku berhasil mematahkan lengan kirinya.
“Park Chanyeol, Kau boleh membunuh siapapun di dunia ini. Tapi kau tak bisa membunuh semuanya, jika masih ada aku di dunia ini!” Bisikku Kejam.

***

“A.. Aw…” Ringis jongin saat aku berusaha mengobati tangannya yang berdarah, dan sudut bibir kanannya yang lebam akibat Tinju-an Keras dari Chanyeol.
“Aih jongIn! Bagaimana aku bisa mengobatimu jika ka uterus meringis eo??” Keluhku seraya menghampaskan kain basah yang sudah ku celupkan dalam air hangat.
“benarkah kata buku itu?” Tanya JongIn membuatku Mengernyit bingung.
“A.. Itu.. H.. hanya karangan…” Dustaku.

Oh Shit JongIn, Kau sudah membuatku semalu ini!

“lalu bagaimana kau mengatakan semua itu tadi? Dan bagaimana kau dengan mudah mematahkan tangan chanyeol? Dan bagaimana kau berbicara sekejam itu? Dan….”
“Yaak!! Aku bukan Robot! Bisa bisanya kau memberikan Bertubi tubi pertanyaan eo?!” Pekikku seraya menutup telingaku.

CUP!
Deg!

“kalau itu?” Tanya JongIn Seraya menampangkan Smirknya. –Setelah mencium Pipi SangJoon--
“A.. A… J.. JongIn-Ssi, A.. Aku… Aku.. Aku harus pergi… S.. Sebelum Eommamu… Mengetahui ini…” Gumamku asal lalu berjalan kikuk.
“Aku tak mempunyai Eomma. Oh, Rupanya kau tak tahu banyak tentangku nde?” Gumma JongIn Seraya mencegahku untuk pergi.
“Aku Takut Eomma Memarahiku Nanti Sa—“
“Kau Juga Tak punya Eomma Pabo! Palli Obati tanganku, Sebelum aku memakanmu” Gumam JongIn dan lagi lagi menampangkan Smirk Khasnya.

Oh Shit, Apa Pipiku merah sekarang?’ Batinku.

“Mpht!! Pipimu merah sekali eo?!?” Gumam JongIn Seraya menahan tawanya.
“Aiih! Jangan melihatku! Shireo! Shireo!” Pekikku seraya menutup Wajahku dengan 1 telapak tanganku, dan yang 1nya memukul JongIn Pelan.
“Aw… Appo Appo.. Nde nde.. Mianhae..” Ringis Jongin kesakitan.

***

[Author PoV]

Pagi Pagi Sekali, SangJoon Sudah berjalan riang menyusuri Trotoar Kota seoul untuk Pergi ke Universitasnya. Tak perduli Orang memandangnya aneh. Seaneh apapun dia, Itu wajar saja. Itu karena dia sedang Jatuh Cinta, Jatuh Cinta pada seorang Sunbaenya. Orang yang ada didalam Bukunya.

Tunggu, Dimana buku ku?’ batin SangJoon Seraya memberhentikan langkahnya.
“Kau mencari ini Nona Park?” Gumam seseorang seraya mengibaskan/? Buku ku di depan mataku.
“Yaak! JongIn! Kembalikan!” pekikku seraya berusaha menggapai buku yang diambil JongIn.

BRUK!
Deg Deg Deg Deg

Oh Shit, Sekarang mau apa lagi Namja ini? Mencari kesempatan dalam kesempitan?

“kau menyukai posisi ini eo?” Tanya JongIn Seraya menampilkan Smirknya lagi.
“Ya!! Anio! Lepaskan aku! Bisa bisa orang berpikir negative eo!?” bentakku karena JongIn memelukku dengan posisi yang tak wajar.
“Apa Salahnya? Kau menginginkan ini toh?” Gumam JongIn yang masih memelukku.
“JongIn-Ssi!! Lepaskan aku!” Pekikku.
“Tidak akan, Aku mencintaimu. Ini buktinya. Park Sang joon, Kau akan menjadi Kim Sang Joon.” Gumam JongIn Sungguh Sungguh.

Deg!

“…” Aku tak isa berkata lagi, Seakan mulutku ini Terkunci oleh Gembok Kuat yang Kuncinya sudah Rusak dan tak bisa di buka kembali.

JongIn, Kau membuatku meleleh…
Pantas saja YunAh Menyukaimu…

“jangan pikirkan soal YunAh, Sekarang hanya ada Kau, dan aku. YunAh Hanyalah Sebuah Debu antara kita. Aku tak perduli walaupun YunAh menangis di atas sana. Toh, Dulu dia juga menyiksamu, Kini girilah dia yang merasakan se Sakit apa dirimu dulu. Park Sang Joon, malaikatku” Bisik JongIn Lalu melepas pelukannya, dan membantuku berdiri. Lalu menggandengku yang Tertunduk malu akibat Kejadian tadi.

Grep!

Seakan tak mau kehilanganku lagi, JongIn merangkulku hangat. Ditambah sebentar lagi adalah Musim Dingin. Dan kemungkinan Hari ini akan turuh salju.

“Apa kau membawa jaket?” Tanya JongIn ramah yang masih merangkulku.
“Ani, AKu lupa” jawabku Pelan.
“Itu akibatnya, karena kau terlalu memikirkan Wajah Tampanku!” ujar JongIn memuji Dirinya sendiri.
“Yah… Bagaimana lagi?” Gumamku asal yang masih tertunduk malu, Menyembunyikan Semburat merah di pipiku.
“Oh No! baby!! Turun Salju! Hari Ini Turun Salju!” Pekik JongIn Histeris Sendiri seraya mengobrak abrik/? Tasnya untuk mengambil sesuatu.
“Waeyo?” Tanyaku seraya melihat ke langit. Gelap, Dingin.

Hawa dingin awal musim salju bahkan bisa kurasakan sampai Tulang Rusukku. Dingin sekali… Ingin aku menggigil, tapi tak mungkin, karena aku takut mengkhawatirkan JongIn.

“pakai ini!” Suruh jongin Seraya memberiku Sebuah Jaket Tebal, lalu memakaikannya padaku. dan di kerahnya terdapat Bulu halus yang membuatku merasa hangat.
“Dimana jaketmu?” tanyaku khawatir.
“Aku Ini Laki Laki eo! Aku kuat!” Gumam JongIn menyemangati Dirinya sendiri.
“JongIn-Ah, ini Salju!” Gumamku seraya merasakan Salju yang turun dari langit menyentuh permukaan kulitku.
“Nde, apa kau senang?” Tanya jongin seraya merangkulku, Membuat Rasa hangat dibadanku bertambah.
“Sangat” Gumamku seraya melingkarkan tangan kiriku di perut JongIn.
“SangJoon-Ah, Would you Be Mine?” Gumam jongIn Tanpa melihat kearahku.
“…” Aku tak menjawab, kukira ini adalah Lelucon.
“Park SangJoon! Answer that! Would You be Mine Forever?” Tanya JongIn Sungguh Sungguh Seraya menatap mataku dalam.
“Nde?” Ulangku tak percaya.
“Saranghaeyo Park Sang joon” Lirihnya.
“…” Oke, Perlu waktu lama untuk memikirkan jawaban ini. Haruskah aku menerimanya, dan tak memikirkan Kesalahanku terhadap YunAh dimasa lalu? Haruskah aku menolaknya? Membiarkan JongIn tersiksa lagi? Tersiksa Lebih parah? Oh Ayolah, JongIn baru saja Keluar Dari neraka Jahannam, Haruskan aku memasukkannya ke neraka itu lagi?
“Aku tak akan marah jika kau menolaknya…” Gumam JongIn Pelan.

~TBC Dulu Ah! xD~

Oke, Author udah nggak tahan dengan Couple Buatan Author sendiri/? [Author Mulai Ngarang… Author Mulai Ngarang…!] Namanya JongJoon [Gila Unik banget ‘-‘] Atau Singkatan dari Kim JONGin dan Park Sang JOON, Jadilah… JongJoon xD

Okey keep RCL!
Jebal, share Blog ini Demi Author! *GUBRAK! ‘-‘

Kalau kaga RCL… Author Pasti’in Chanyeol akan datang dan membunuh kalian Kelak di Padang Masyhar! [Readers : lama banget woy!! Kiamat aja belom! | Author : Piss… ‘-‘]

Sekian, maaf kalau Alur Gaje, Banyak TyPo, de El el… Author hanya manusia Hidup yang diCiptakan Oleh Allah Swt. Manusia pasti punya kesalahan…. Maaf Juga banyak Adegan Kekerasan, Bahasa kasar, Dan nggak ngeri bacanya ‘-‘ Udah dibilangin1 Ini FF Psycho Pertama gue! *AuthorKejemAmat

Oke Sekian dan terima kasih…
Wassalamu’alaikum Wr.Rb ^-^

Miss. Hyun


0 komentar:

Posting Komentar

 

Fanfiction Comunity . Design By: SkinCorner